![]() |
Praktikum tes psikologi yang berlangsung di Laboratorium FPsi UNM (gambar diambil sebelum pandemi). Sumber: Dok. Pribadi Tony Nugraha J |
Psikogenesis, Sabtu (29/05)–Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali laksanakan praktikum pada Senin (24/05) hingga Jumat (28/05) kemarin, hal ini pun menuai tanggapan dari mahasiswa.
Friskia Dewima Palullu selaku mahasiswa angkatan 2018 yang telah melaksanakan praktikum alat tes Rorschach untuk mata kuliah Pengukuran Kepribadian Proyektif pada Jumat (28/05) kemarin mengaku senang telah dilaksanakan kembali praktikum secara luring.
”Senang dan nyaman karena lebih mudah ki dalam praktikum lebih paham juga kalau berhadapan langsung sama testee,” ungkapnya.
Sama halnya dengan Friskia, Eva Christalia, selaku salah satu mahasiswa yang telah melaksanakan praktikum luring juga mengaku senang dengan pelaksanaan praktikum seperti ini.
“Senang, karena akhirnya setelah kurang lebih 1 tahun tidak praktikum (biasanya online) akhirnya kembali ke praktikum offline,” ungkapnya saat dihubungi via Whatsapp.
Mahasiswa yang kerap disapa Eva ini menjelaskan bahwa praktikum secara luring sangat berbeda dengan praktikum secara daring. Eva mengaku lebih serius dalam mengadministrasikan alat tes pada saat praktikum secara luring.
“Menurutku sangat jelas perbedaannya pada saat praktikum online dengan offline. Kalau praktikum offline, feel-nya lebih gampang didapat, keseriusannya dalam mengadministrasikan alat tes kemudian suasananya juga sangat mendukung,” jelasnya.
Lebih jauh, Eva menyampaikan bahwa penerapan dan pengawasan protokol kesehatan pada saat praktikum berlangsung cukup ketat.
“Kalau untuk penerapan dan pengawasan protokol kesehatan cukup ketat karena harus pakai masker selama berjalannya praktikum. Tetap jaga jarak. Sayangnya belum ada kalau cek-cek suhu badan,” terangnya.
Di akhir kata, mahasiswa angkatan 2018 ini berharap agar kedepannya praktikum secara luring tetap diperbolehkan dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.
“Harapanku semoga kedepan tetap diperbolehkan praktikum offline tapi tetap jaga prokesnya (baca: protokol kesehatan) atau kalau bisa ditingkatkan lagi kayak (pengecekan) suhu badan, dan lain-lain,” tutupnya. (DF)
Posting Komentar
Posting Komentar