Ilustrasi Sastra "Ada Berita Kehilangan Hari Ini".
Sumber: Pinterest

"Ada berita apa hari ini? " tanyaku pada Najwa, perempuan dengan pemikiran kritis dalam menungkap kebenaran. Ia pemimpin redaksi kami. 

"Berita kehilangan?" sahutnya sembari mengerutkan kening. 

"Menarik, barang apa yang hilang?" timpalku kembali. 

"Banyak. Dari barang pribadi hingga barang bersama. Ada alat musik, papan tulis, tabung gas 3kg, hingga printer bahkan uang! Seakan-akan si pencuri tahu semua tempat kunci di tempat ini," jelasnya. 

"Gila ya! Tapi syukur juga," jawabku santai sembari menikmati secangkir kopi panas yang mulai dingin. 

"Hah?! Syukur? Gimana-gimana? Ini kehilangan loh pak, syukur darimana?" ia mulai penasaran dengan pernyataanku. Ya wajar saja, orang mana yang akan mensyukuri kehilangan. 

"Ya disyukuri, bahwa ternyata emang kebenarannya ada yang menusuk dari belakang. Si pencuri tahu detail tempat dan banyak kali terjadi, berarti dia tahu kan tempatnya. Lantas siapa yang paling tahu selain Tuhan? Tentu saja orang dalam! Alias musuh dalam selimut."

"Benar juga, tapi ini baru prasangka kan? " Najwa kian penasaran dengan penjelasanku. 

"Tentu saja, maka dari itu menarik untuk mencari siapa 'wabah'nya. Siapa penyakitnya, lebih cepat ditemukan, lebih cepat bisa dibinasakan," tekanku. Ya nyatanya memang demikian. Kehilangan seakan telah menjadi ciri khas baru di lingkungan ini. 

"Kenapa tidak dibina dulu?" 

"Kamu mau membinanya? Saya sih tidak. Kalau si pelaku sekadar mau tapi tidak bisa berubah, kamu mau apa? Percuma percaya sama yang begituan, udah berulang. Noh! Disono! Wakil rakyat jadi koruptor. Sebelum ditangkap juga sumpah pake ornamen agamanya! Sumpah pake surga-neraka, sekarang mana?! Di bui semua! Hahahahaha," Tawaku menggelegar di seisi ruangan membuat Najwa pun ikut kaget. 

"Jadi bagaimana? Setuju ini beritanya?" Tanya Najwa padaku selaku Pemimpin Umum. 

"Setuju, kebenaran harus diungkap, apapun caranya! "

-Mr. Bam

Posting Komentar