Poster film Judas and the Black Messiah (2021).
Sumber: Pinterest

Judas and the Black Messiah (2021) merupakan film drama biografi yang diadaptasi dari kisah nyata tentang Fred Hampton, seorang aktivis Black Panther Party Amerika Serikat pada era 60-an. Judas and the Black Messiah disutradarai oleh Shaka King yang dirilis 12 Februari 2021 di Amerika Serikat dengan rating 7,5 di IMDb, rating 85 dari Metascore, dan rating 96% dari TomatoMeter. 

Film Judas and the Black Messiah menceritakan sudut pandang dari Bill O’Neal terhadap tokoh utama Fred Hampton. William O’Neal adalah seorang Afrika-Amerika yang berpura-pura menjadi agen FBI untuk menipu dan mencuri dari geng-geng di Chicago, Amerika Serikat. Usahanya memalsukan keanggotaan FBI kemudian terungkap saat ia tertangkap dan diinterogasi oleh FBI sungguhan. Bill kemudian ditawarkan untuk menjadi informan bagi FBI terhadap Black Panther Party dengan ganti untuk mendapat kekebalan hukum terhadap kasus pemalsuannya. 

Sesama Afrika-Amerika, Bill dengan mudah memperoleh kepercayaan dari Fred dan partai Black Panther. Ia bahkan diberikan jabatan sebagai kepala keamanan untuk partai Black Panther cabang Chicago, Illinois. Hari-hari setelah Bill bergabung, banyak konflik dan konspirasi yang timbul di kalangan anggota partai Black Panther mengenai adanya informan yang membocorkan rencana mereka untuk mengumpulkan massa. 

Kehidupan Bill sebagai anggota partai Black Panther sekaligus informan FBI tidak hanya diwarnai dengan konflik eksternal dimana ia harus tetap menjaga identitasnya sebagai informan, namun juga konflik internal dimana ia merasa bersalah karena informasinya menyebabkan banyak korban dari sesama warga negara Amerika berkulit hitam. 

Judas and the Black Messiah (2021) menceritakan lebih dekat bagaimana perjuangan yang dialami oleh aktivis-aktivis Afrika-Amerika dalam usahanya untuk menghilangkan rasisme di Amerika Serikat. Penggunaan sudut pandang orang kedua dalam tema seperti ini membuat film selama 2 jam 6 menit ini mampu dengan jelas menggambarkan perspektif dari dua pihak, pihak pemerintah, dan pihak partai aktivis. Di samping itu, akting dan dramatisasi tiap scene membuat penonton bisa ikut intens dan menangkap perasaan yang ditunjukkan oleh pemeran dalam film, membuat Judas and the Black Messiah (2021) sangat direkomendasikan. (AR)

Posting Komentar