Kegiatan Workshop Penyusunan Kurikulum Psikologi, Fakultas Psikologi UNM.
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Jumat (02/07)- Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyusun kurikulum baru berbasis 8 Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk mahasiswa angkatan 2021. 

(Baca berita sebelumnya: Kurikulum Baru FPsi UNM Telah Disusun)

Eva Meizara Puspita Dewi, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, menuturkan bahwa yang akan melaksanakan kurikulum berbasis 8 BKP MBKM adalah mahasiswa angkatan 2021. 

"Jadi seragam semua mahasiswa angkatan 2021 akan melaksanakan kurikulum MBKM. Untuk angkatan 2021 itu betul-betul (kurikulum) baru," ucapnya. 

WD I yang kerap dipanggil Eva ini lalu menambahkan bahwa mahasiswa angkatan sebelumnya akan menyesuaikan dengan kurikulum berbasis 8 BKP MBKM. 

"Angkatan 2020, 2019 juga boleh tetapi hanya pada mata kuliah yang semester tua, semester 7, 8, (seperti) tadi itu magang dan seterusnya," tambahnya. 

Eva juga mengakui bahwa pihak fakultas akan memikirkan cara agar angkatan sebelumnya terutama angkatan 2020 dapat menyesuaikan dengan kurikulum baru ini. 

"Angkatan 2020 ini yang penyesuaian ini yang kasian. Dia menuju MBKM sehingga mata kuliahnya mungkin agak sedikit kacau karena dulu dia 20 SKS kan, sekarang 22 SKS. Makanya ini yang harus kami pikirkan bagaimana penyesuaiannya," akunya. 

Sementara itu, Eva menyampaikan ketika mahasiswa tidak paham dengan perubahan yang ada pada kurikulum, mahasiswa diminta untuk menggunakan fasilitas yang ada dengan berkomunikasi dengan dosen Pembimbing Akademik (PA). 

"Kalau tidak paham dosen PA-nya silakan tanya ke Bu Ira (Haerani Nur), Bu Ira itu adalah wakil dari (Fakultas) Psikologi untuk tim MBKM di universitas," ucapnya. 

Lebih jauh, Eva menjelaskan bahwa setelah menyusun kurikulum dilanjutkan dengan membuat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan mengganti RPS yang sebelumnya. Sebab kurikulum berbasis MBKM ini lebih mengarah ke kasus dan proyek, bukan Ujian Akhir Semester (UAS) dan Ujian Tengah Semester (UTS). 

"MBKM itu lebih ke kasus dan proyek, tidak lebih ke final test atau mid test yang secara teoritis begitu aja. Jadi akan banyak metode-metode kasus yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dan itu poinnya tinggi," jelasnya. 

Lalu dilanjutkan dengan tahap penyusunan buku panduan akademik yang akan dibaca oleh mahasiswa terkhusus mahasiswa angkatan 2021 terkait kurikulum yang akan dijalankan. Selanjutnya akan disosialisasikan di media sosial terkait kurikulum ini. 

"Selebihnya sosialisasi itu akan kami lakukan seperti (di) media sosial," ucapnya. 

Eva kemudian menyampaikan harapannya kepada mahasiswa dan dosen untuk memberikan masukan untuk menyempurnakan kurikulum berbasis BKP MBKM ini. 

"Proses yang kita lakukan kemarin masih belum sempurna pasti di jalan nanti banyak kendala, konflik, hambatan, dan masalah. Kami berharap masukan dari mahasiswa maupun dosen bagaimana menyempurnakan kurikulum ini," harapnya. (OA)

Posting Komentar