Ilustrasi Neurotic Anxiety dalam Public Speaking.
Sumber: Pinterest

Mungkin, banyak di antara kita pernah dipilih secara random oleh dosen, guru, atau moderator bahkan teman dekat untuk menjelaskan sesuatu di hadapan publik dan mungkin beberapa dari kita menjadi korban dari situasi tersebut dikarenakan kita merasa gugup saat berbicara di hadapan umum. 

Kalau kemungkinan itu  benar, tenang kamu tidak sendirian. Baca kembali paragraf sebelumnya, aku menggunakan kata ‘kita’, kenapa? Karena bukan hanya kamu yang gugup, aku, kamu, dia, mereka; kita, pernah merasakannya. 

Dewi pada buku yang ia terbitkan pada 2013 mengartikan public speaking sebagai cara berbicara di depan khalayak umum yang menuntut kelancaran berbicara, kontrol emosi, pemilihan kosakata, dan nada bicara. Sayangnya, dalam berbicara di hadapan khalayak umum terdapat kendala kecemasan yang dialami si public speaker

Atkinson dalam  jurnal yang diterbitkan oleh Aryadillah pada 2017 mengungkapkan bahwa kecemasan sebagai emosi yang tidak menyenangkan dan ditandai oleh perasaan khawatir, prihatin, dan rasa takut. Perasaan tersebut kemudian menimbulkan ketidaknyamanan dan perubahan fisiologis berupa gemetar, berkeringat, jantung berdegup cepat, bingung, tegang, panik, bahkan gagap dalam berkomunikasi. 

Lalu, kecemasan seperti apa yang sebenarnya terjadi pada kita saat mengalami kondisi tersebut? 

Dalam buku Semium yang terbit pada 2006 menyebutkan bahwa Freud berhasil mengidentifikasi tiga jenis kecemasan, yaitu kecemasan neurotik, kecemasan moral, dan kecemasan realistik. Untuk kondisi kecemasan berbicara, terspesifikan pada jenis kecemasan neurotik. Kecemasan neurotik sendiri merupakan ketakutan terhadap suatu bahaya yang tidak diketahui. Ketakutan ini muncul sendiri dari dalam ego, namun bersumber dari id

Untuk mengatasi kecemasan tersebut, Preston seorang profesor ilmu komunikasi memberikan beberapa tips untuk mengurangi kecemasan berbicara di depan umum, yaitu hindari mengharapkan kesempurnaan diri, hindari memaknai public speaking sebagai harga diri, hindari perasaan gugup dengan kegugupan yang dirasakan, minimalisir perilaku menghafal setiap kata, dan hindari membaca kata demi kata. 

So, dengan mengetahui kecemasan tersebut, bukankah kita bisa lebih menimalisir demam panggung dalam public speaking? Dan ingatlah, Aristoteles pernah berkata "Keunggulan adalah sebuah seni yang dimenangkan oleh latihan dan kebiasaan". (BLU) 


Referensi:

Aryadillah. (2017). Kecemasan dalam public speaking (Studi Kasus pada presentasi makalah mahasiswa. (Cakrawala, 17 (1), 198-206.

Demi, F, U. (2013). Public Speaking: Kunci Sukses Bicara di Depan Publik (Teori dan Praktek). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 

Preston, Ni. (2013). Ten Tips for Presentation Confidence and Reducing Nervousness (Professional Success Series (English Edition). Kindly Edition 

Semium, Y. (2006). Pandangan Umum Mengenai Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental Serta Teori-Teori yang Terkait. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius

Posting Komentar