Webinar mahasiswa KKP FPsi UNM kelompok 35.
Sumber: Dok.  Kelompok 45 KKP FPsi UNM.
 

Mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) yakni kelompok 35 yang bertugas di PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) telah melakukan webinar pada Sabtu (06/11) lalu. Kegiatan dimulai sejak pukul 09.00 WITA dan berakhir pada pukul 13.00 WITA. Kegiatan ini telah dihadiri oleh lebih dari 130 peserta yang berasal dari berbagai instansi yang ada di seluruh Indonesia. 

Webinar kali ini melibatkan instansi dari pemerintah yakni Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) dan Universitas Negeri Makassar. Novita Maulidya Djalal selaku dosen pembimbing mahasiswa KKP tahun 2021 memberikan sambutan yang memotivasi kelancaran kegiatan dan beberapa tips yang diperlukan untuk mengefisienkan kegiatan webinar ini. Selanjutnya, kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas P3A Dalduk KB Provinsi Sulawesi Selatan dengan penuh semangat. Ia menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKP FPsi UNM yang peduli pada fenomena yang terjadi di masyarakat seperti anak-anak yang hanya peduli dengan gadget dan tidak peduli dengan lingkungannya. 

"Maka untuk kesempatan kali ini saya mengajak diri saya sendiri dan seluruh peserta webinar mengkampanyekan STOP Phubbing!, semoga webinar ini menyadarkan kita semua untuk menguatkan keluarga dan peran kita dimasyarakat serta lingkungan untuk bijak menggunakan smartphone atau gadget,” tuturnya.

Setelah menyadari tentang fenomena yang terjadi dalam masyarakat modern khususnya pada generasi Milenial dan generasi Z, memberikan motivasi dan inspirasi bagi panitia untuk mengangkat tema “Ketahanan Keluarga di Saat Phubbing”. Kegiatan ini dilakukan dengan menghadirkan dua pemateri hebat dan luar biasa yakni Rahmat Permadi yang merupakan Founder LLP Psikomorfosa dan Hairiyah yang merupakan psikolog DP3A Dalduk KB Provinsi Sulawesi Selatan. 

Kesimpulan dari materi webinar ini adalah terkadang kita tidak menyadari telah melakukan phubbing terhadap orang lain. Phubbing merupakan bentuk pengabaian yang dilakukan terhadap lingkungan dan orang lain di sekitar akibat terlalu fokus pada gadget atau handphone dibandingkan interaksi langsung dengan lingkungan atau orang lain di sekitar. Adapun dampak yang bisa ditimbulkan dari perilaku phubbing ini adalah lawan bicara akan merasa sakit hati, kehilangan kemampuan berkoneksi langsung dengan orang lain secara sosial, hubungan menjadi tidak baik, secara impulsif tidak mampu menunda kepuasan, selalu ingin dipuaskan sesegera mungkin seperti yang disediakan oleh gadget yang telah canggih. 

Gadget memiliki banyak manfaat yang luar biasa, namun tentunya dengan memperhatikan situasi dan digunakan pada hal yang lebih berguna ke arah yang positif. Hairiyah mendefinisikan anak sebagai berikut : 

A: anugrah yang terindah

N: namun hanya sebuah titipan

A: ajari dia bukan diperintah

K: keluarga ada menjadi tempat ia belajar dan berlindung. 

Sangat menarik bahwa keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak yang mana orang tua menjadi nahkoda untuk mengarahkan anak kejalan yang baik.  Anak punya hak-haknya dan orang tua berkewajiban memenuhi itu.  Itulah secara singkat penyampaian dari kedua pemateri yang sangat membuka wawasan untuk peserta beruntung yang sempat hadir. 

Harapan panitia adalah dengan adanya kegiatan ini bisa memberi pemahaman yang jelas kepada seluruh masyarakat untuk menggunakan media digital dengan sebaik-baiknya. Hubungan antar anggota keluarga dapat terjalin menjadi lebih baik lagi, serta menjadikan keluarga kita keluarga yang kuat, berkualitas, dan sejahtera.

Posting Komentar