Pamflet Webinar Festival Anak Berbakat FPsi UNM.
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Kamis (02/12)- Mata kuliah Psikologi Anak Berbakat Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerja sama dengan Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) Sulawesi Selatan akan melaksanakan Festival dan Webinar Anak Berbakat pada Jumat (03/12) besok.

Dalam rangka pelaksanaan tugas akhir mata kuliah Psikologi Anak Berbakat, FPsi UNM berinisiatif untuk menyelenggarakan Festival dan Webinar Anak Berbakat pada Jumat (03/12) pukul 09:00 sampai 11:30 WITA besok, sebagai hasil akhir pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Anak Berbakat selama satu semester ini.

Eva Meizara Puspita Dewi, selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Anak Berbakat dan ketua APPI Sulawesi Selatan, mengungkapkan bahwa Festival dan Webinar Anak berbakat ini diselenggarakan dalam rangka mewadahi tugas akhir para mahasiswa pengampu mata kuliah Psikologi Anak Berbakat.

“Mata kuliah (Psikologi Anak Berbakat), jadi finalnya itu adalah mereka harus mencari (tentang) anak berbakat lalu karena pandemi yah, pembelajaran daring, ya sudah biar bagi video saja sekaligus ini kami festivalkan supaya bisa dilihat oleh orang banyak gitu,” ujarnya.

Festival ini juga bekerja sama dengan APPI Sulawesi Selatan yang berkomunikasi dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Sulawesi Selatan serta APPI Pusat dan sangat diapresiasi inisiatifnya.

“Saya menghubungi APPI pusat tentang ide dari kegiatan ini dan mereka sangat apresiatif sehingga diberikan hadiah. Jadi itu hadiahnya bukan dari APPI Sulawesi tapi dari APPI pusat,” lanjut dosen yang akrab disapa Eva oleh rekan dosen.

Festival dan Webinar Anak Berbakat ini pun memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaannya. Yaitu, agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori mengenai anak berbakat, meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap anak berbakat, dan menyempurnakan pemahaman mengenai anak berbakat melalui narasumber pada webinar.

“Yang pertama adalah untuk memotivasi mahasiswa yah, bahwa perkuliahan itu tidak hanya sekedar teori. Yang kedua adalah kepedulian masyarakat tentang anak, dan yang ketiga adalah pemahaman kita supaya lengkap makanya kami memberikan narasumber setelah Festival Anak Berbakat ini. Jadi kami memberikan kemasan yang menarik gitulah ya untuk bisa memahami betul-betul tentang tema anak berbakat atau gifted,” ungkap Eva.

Irfan, salah satu mahasiswa pengampu mata kuliah Psikologi Anak Berbakat mengungkapkan antusiasmenya terhadap penyelenggaraan Festival dan Webinar Anak Berbakat tersebut sebagai wadah yang baik untuk mengapresiasi tugas akhir mata kuliah ini.

“Kalau saya sebagai mahasiswa tentunya antusias karena ini tuh bukan hanya kayak semacam festival saja tapi di sini tuh banyak ilmu baru yang kemudian akan disampaikan dan merupakan hasil dari perkuliahan kami selama ini gitu loh, merasa diapresiasi atas usahanya teman-teman mengikuti kelas anak berbakat selama satu semester ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Eva berharap Festival dan Webinar Anak Berbakat ini dapat berjalan lancar dan menginspirasi banyak orang akan kepekaan terhadap anak-anak berbakat, serta dapat menjadi contoh produk tugas pembelajaran yang menarik.

“Harapan saya adalah festival ini bisa berjalan sukses lancar kemudian bisa menginspirasi banyak orang gitu yah, anak berbakat itu banyak diantaranya di lingkungan kita cuma kita kadang kurang peka dengan itu sehingga dengan festival dan lebih dari ini kita menjadi peka. Yang kedua pembelajaran menjadi lebih menarik gitu ya karena menghasilkan produk turun ke lapangan langsung berkompetisi gitu,” tutup Eva. (020)

*Berita ini ditulis oleh peserta magang LPM Psikogenesis

Posting Komentar