Gedung BM FPsi UNM.
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Sabtu (18/12)- Wakil Dekan (WD) II Bidang Administrasi dan Keuangan Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) memberikan tanggapan atas pendapat yang diberikan oleh beberapa mahasiswa mengenai fasilitas FPsi UNM Kampus V Parepare pada Kamis (04/11) lalu.

(Baca juga: Mahasiswa FPsi UNM Kampus V Parepare Angkat Suara Mengenai Fasilitas)

Untuk fasilitas ruang belajar itu sendiri, dosen yang akrab disapa Lukman ini, menanggapi pernyataan mahasiswa yang mengatakan ruang belajar di Parepare tidak memadai dan bisa menyebabkan kelebihan kapasitas jika kelas luring dilaksanakan, Lukman berpendapat bahwa seharusnya di Parepare memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung 3 angkatan, karena mahasiswa di sana lebih sedikit daripada mahasiswa yang melakukan pembelajarannya di FPsi UNM Makassar. 

"Disana 2 kelas mahasiswanya 100, disini 1600 nah 8, lebih sedikit di sini," jelasnya. 

Selanjutnya, Lukman membahas tentang pendapat mahasiswa Parepare yang mengatakan tidak lengkapnya fasilitas belajar, seperti laboratorium di mana Lukman menjelaskan bahwa di sana memang tidak terdapat laboratorium. 

"Di sana memang tidak ada lab, kenapa tidak ada lab, lab berkaitan dengan alat tes alat praktikum, yang boleh pegang alat tes itu cuma psikolog, jadi kalau ada yang hilang dia bertanggung jawab. Di sana tidak ada dosen yang gelarnya psikolog, tidak ada yang bisa stand by jaga itu alat, kalau ada dikirim ini alat di sini ke sana," ucapnya. 

Sedangkan, untuk fasilitas lain seperti Air Conditioner (AC) dan Liquid Crystal Display (LCD) sebenarnya bukan menjadi tanggung jawab FPsi UNM Makassar karena FPsi UNM Parepare itu memiliki pengelolanya tersendiri. Fasilitas ini menjadi tanggung jawab pengelola tersebut karena UNM telah mengirimkan dana untuk dipertanggung jawabkan oleh Pengelola Kampus V UNM Parepare. 

"Karena begini, itu Parepare pengelolaannya, menurut aturan tidak boleh uangnya ditaruh di sini dan barangnya dikirim ke Parepare untuk dibikinkan sesuatu. Parepare itu sama dengan fakultas sendiri, jadi di sana itu ada pengelola kelas Parepare, kalau di sini itu kayak Dekan jadi ini si Dekan itu dikasih uang sama UNM lalu dia pertanggungjawabkan," jelasnya. 

Lukman kemudian menambahkan bahwa fasilitas seperti AC dan LCD yang seharusnya menjadi tanggung jawab Pengelola FPsi UNM Parepare, semuanya ditanggung oleh FPsi UNM Makassar. 

"Di sana dulu nda ada AC-nya tapi psikologi belikan AC, LCD-nya juga tidak ada makanya setiap kelas di sana dititipkan LCD oleh Psikologi," lanjutnya. 

Dan setelah itu Lukman pun menolak pernyataan mahasiswa yang mengatakan dosen lebih aktif di FPsi UNM Makassar daripada kelas Psikologi Kampus V UNM Parepare, hal ini dikarenakan selama 2 tahun belakangan atau semasa pandemi proses perkuliahan dilakukan secara daring sehingga tidak ada pembedaan antar kelas. 

"Setau saya selama dua tahun ini kalau dia kelas online (baca: daring), tidak ada pembedaan antara kelas, tidak ada dosen yang tau ini kelas Parepare atau Makassar, kecuali Ketua Program Studi (Kaprodi)," jelasnya. 

Ketika ditanya apakah yang membuat mahasiswa berpikir adanya perbedaan fasilitas antara FPsi UNM Makassar dan FPsi UNM Parepare, dengan singkat Lukman mengatakan. 

"Karena disana diperlakukan mandiri semua," ucapnya. 

Ketika diminta untuk memberi penjelasan lebih detail, Lukman menjelaskan bahwa semua mahasiswa di FPsi UNM Parepare berekspektasi tinggi dikarenakan mahasiswa FPsi UNM Parepare membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tinggi. 

"Parepare itu nda ada ukt 1 2 dan 3, (Baca: UKT) 8 semua, kan begini ceritanya itu kalau dari keuangan, kan saya membayar tinggi seharusnya dapat lebih dong," tutupnya. (016)

Posting Komentar