Berbagi Bercerita Laksanakan Webinar, Pemateri: Intinya Bergerak

Webinar Psikologi Bersama Igo Dermawan melalui Google Meet, pada Sabtu (11/12).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Sabtu (11/12)– Webinar Psikologi dengan Igo Dermawan Karamuddin sebagai pemateri yang diselenggarakan oleh Berbagi Bercerita melalui aplikasi Google Meet pada Sabtu (11/12) yang mengangkat tema “Lulusan Psikologi Bisa Kerja Sebagai Apa Aja Sih?”. 

Igo Dermawan Kamaruddin selaku Deputy Operational Manager Informa Store Makassar menjelaskan profesi yang bisa ditempuh oleh lulusan psikologi terbagi menjadi dua jenis, yaitu generalis dan spesialis. Generalis merupakan pekerjaan yang memiliki pengetahuan pada banyak subjek atau bidang, sedangkan spesialis merupakan pekerjaan yang memiliki pengetahuan dan skill yang spesifik menyangkut area keilmuan tertentu. 

“Yang tadi saya sampaikan, kita (baca: lulusan Psikologi) bisa generalis, kita bisa spesifik. Nah ketika saya ngomong soal ini (baca: Psikologi) semua orang pada dengerin,” jelasnya. 

Pria yang akrab disapa Igo ini juga menerangkan salah satu pekerjaan yang berjenis generalis yaitu Management Trainee (MT). MT merupakan program kompetensif yang diberikan kepada calon karyawan di sebuah perusahaan. 

“Karena mereka (baca: peserta MT) merasa, ya sudahlah dia kan base on-nya (baca: dasarnya) Psikologi. Alhasil itu adalah poin yang bisa kita jual ketika bergabung dengan program-program MT maupun sejenisnya,” terangnya. 

Igo pun menyampaikan terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh MT, yaitu kepemimpinan, kecerdasan emosi, penyelesaian masalah, persuasif, fleksibel, dan analisis data. 

“Dan yang terakhir analisa data, seperti yang saya bilang tadi modalnya sudah banyak sekali di Psikologi. Kita diminta untuk analisa data kuantitatif dan kualitatif, kemudian mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif. Dan bermodalkan itu saya sedikit terbantu di sini (baca: program MT),” sampainya. 

Igo berpesan apapun dasar jurusan yang dimiliki oleh individu, intinya adalah bergerak. 

“Karena satu-satunya perjalaan yang mustahil menurut saya adalah perjalanan yang tidak pernah kita mulai,” tutupnya. (AFF)