Post Rekrutmen HMPS Psikologi UNM.
Sumber: Instagram @kemahasiswaan_fpsiunm

Psikogenesis, Jumat (08/07)- Bidang Kemahasiswaan Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan open recruitment Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Psikologi FPsi UNM melalui google form pada Kamis (07/07) kemarin, menandakan langkah awal dibentuknya HMPS Psikologi FPsi UNM kampus Makassar.

Resekiani Mas Bakar, selaku Wakil Dekan (WD) III (tiga) Bidang Kemahasiswaan menjelaskan alasan dilakukannya open recruitment HMPS. Menurut keterangannya, open recruitment dilakukan hanya untuk melihat daya tarik dari target responden, antara lain angkatan 2020 dan 2021 FPsi UNM.

"Saya kemarin lakukan open recruitment, kenapa saya lakukan, karena saya sudah koordinasi dengan Kaprodi (baca: Ketua Program Studi) agar roda kaderisasi dari bawah ada sebelum ke tingkat fakultas terjadi maka perlu dibentuk HMPS, meskipun bukan ditetapkan di semester ini tapi kalau tidak ada yang seperti ini (baca: lakukan open recruitment), tidak ada yang selesai. Open recruitment itu kita mau lihat daya tariknya adik-adik 2020 dan 2021, di dalamnya (baca: google form) kan sudah ada pilihan, mau jadi ketua, wakil, sekretaris atau anggota, nanti kita list gitu saja dulu," jelasnya.

Menanggapi posisi HMPS dalam Lembaga Kemahasiswaan (LK), WD III menambahkan bahwa HMPS tidak dapat ditumpang tindih dengan fungsi Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) yang pada dasarnya merupakan wadah bakat dan minat, karena HMPS bergerak dalam pengembangan kreativitas mahasiswa melalui penalaran dan keilmuan.

"Jangan sampai terjadi salah persepsi bahwa BKM tumpang tindih dengan HMPS, karena BKM itu memang ada di level (baca: tingkat) fakultas, dan dia tujuannya untuk bakat dan minat, kalau HMPS itu pengembangan kreativitas mahasiswa yang berupa penalaran serta keilmuan. Saran dan pendapat atau usulan kepada BEM (baca: Badan Eksekutif Mahasiswa) fakultas melalui Maperwa (baca: Majelis Permusyawaratan Mahasiswa), sehingga HMPS tidak punya otoritas langsung atas BEM," tambah dosen dengan sapaan akrab Kiki tersebut.

Melihat kendala beberapa tahun terakhir terkait pengadaan HMPS Psikologi terdapat pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM, WD III memberi gambaran langkah yang dapat dilakukan dalam upaya realisasi HMPS, yaitu dengan melakukan benchmark (pembandingan) aturan terhadap fakultas lain dengan kondisi serupa.

"Kalau AD/ART (baca: Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga) yang menjadi kendalanya, langkah pertama bagi Maperwa silahkan benchmark dahulu. Lihat AD/ART dari fakultas lain, pasti akan ada fakultas A beda HMPS-nya dengan fakultas B, fakultas C. Sekarang kita lihat diri kita, fakultas kita paling sesuai dengan model yang mana, yang sesuai dengan kondisi dan karakteristiknya. Kita coba lihat AD/ART-nya mereka, minta izin. Itu yang buat kita kemarin tidak berjalan," gambarnya.

Mendukung alasan dibentuknya HMPS Psikologi untuk kampus Makassar, WD III memberi perbandingan antara Fakultas Psikologi dengan fakultas lain yang memiliki prodi di kampus Parepare, namun memiliki HMPS di domisili masing-masing.

"Prodi (baca: program studi) di Parepare ada, prodi di Makassar ada, meskipun selama ini Parepare langsung ke Rektorat SK-nya (baca: Surat Keterangan), tetap harus diakomodir dua karena ingat di Makassar juga ada Program Studi Psikologi bukan cuma di Parepare. Fakultas lain kan juga ada di Parepare, survei dulu mereka-mereka yang ada kelasnya di Parepare dan di Makassar bagaimana konsep HMPS-nya," tambahnya.

Untuk lingkup kerja HMPS di Fakultas Psikologi nantinya, WD III memberi gambaran bahwa selain sebagai wadah regenerasi kader, HMPS juga nantinya berperan sebagai wadah keilmuan yang akan mendukung kualitas PKM dari Fakultas Psikologi.

"HMPS itu bekerja dalam konteks penalaran dan keilmuan untuk pengembangan kreativitas mahasiswa. Jadi dia nanti lebih banyak ke kajian penalaran, karya tulis ilmiah, nanti ini yang akan menjadi cikal bakal untuk regenerasi dan diharapkan akan melahirkan bibit PKM (baca: Pekan Kreativitas Mahasiswa) yang tertarik dengan penalaran dan kajian ilmu," terangnya.

Menutup berita, WD III menegaskan langkah selanjutnya dalam pembentukan HMPS Psikologi kampus Makassar, dengan keputusan terkait realisasi HMPS akan menunggu hasil dari panitia khusus.

"Silahkan buat tim pansus (baca: panitia khusus), presentasikan, nanti kita diskusi apa kemudian tindak lanjut yang kita mau lakukan," tutupnya. (AR)

Posting Komentar