Ilustrasi Psikologika "Self Healing, Metode Penyembuhan Diri yang Sedang Tren."
Sumber: Pinterest

Belakangan ini banyak berseliweran kata self healing atau healing di sosial media yang banyak digaungkan oleh anak muda khususnya generasi Z. Entah itu butuh healing karena merasa stress dengan tugas-tugas sekolah atau kuliah, karena berada di toxic relationship, atau berbagai hal lainnya. 

Masalah mental seperti stress dan depresi memang bisa dialami oleh siapa saja. Penyebabnya pun berbeda-beda, mulai dari tekanan akademik, persoalan, asmara, keluarga, maupun pekerjaan.

Lalu, apa sih arti self healing dari sisi psikologi? 

Kata healing sendiri diartikan sebagai “a  process of cure” atau suatu proses pengobatan/penyembuhan. Jadi, self healing secara harfiah mengandung makna penyembuhan diri.  

Self healing merupakan metode penyembuhan penyakit bukan dengan obat, melainkan dengan menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan dan emosi yang terpendam di dalam tubuh (Rahmasari, 2020). 

Karena memiliki arti penyembuhan diri, maka self healing dapat dilakukan oleh diri sendiri. 

Ada beberapa cara yang dapat kamu terapkan untuk melakukan self healing:

1. Self talk 

Salah satu cara melakukan self healing adalah dengan berbicara terhadap diri sendiri. Berbicara dengan diri sendiri secara jujur mengenai apa yang sebenarnya kamu inginkan memiliki dampak positif terhadap apa yang kamu pikirkan dan lakukan. Karena hanya diri sendirilah yang bisa memahami apa yang sedang kamu rasakan atau masalah yang sedang kamu alami.

2. Mindfulness

Mindfulness adalah berpikir dengan kesadaran penuh pada suatu pengalaman dan sengaja dibawa dengan cara yang lembut, tanpa penghakiman, dan penuh dengan penerimaan. Mindfulness bisa membantu mengelola pikiran dan perasaan kamu. Kamu hanya perlu melakukannya dengan cara menutup mata sambil menghirup udara yang segar.

3. Grounding meditation

Mulailah dengan berdiri di atas tanah atau lantai, lalu ambil napas dalam-dalam sebanyak tiga kali dengan melepaskan energi negatif pada setiap hembusan napas. Pusatkan perhatian pada telapak kaki. Bayangkan ada akar besar memanjang dari kaki yang menjalar ke tanah sekitar 2 hingga 3 meter. Kemudian alihkan perhatian pada ujung tulang belakang. Bayangkan tulang belakang kamu tumbuh jauh ke dalam bumi. Rasakan tarikan magnet gravitasi pada tubuh kamu. Tarik napas dalam 3 hitungan, tahan, dan hembuskan dalam 4 hitungan. Ulangi pola ini tiga kali. 

4. Latihan pernapasan. 

Mulailah dengan berbaring telentang, tarik napas dalam 6 hitungan dan hembuskan dalam 6 hitungan. Saat kamu sudah merasa tenang, bernapaslah melalui hidung, biarkan dada kamu penuh dengan udara. Kemudian hembuskan melalui mulut. Ulangi kegiatan ini selama 5 hingga 10 menit. 

5.  Journaling

Journaling juga jadi salah satu cara self healing. Mulailah dengan meluangkan waktu 15 hingga 20 menit, lalu kamu bisa tingkatkan durasinya sesuai kebutuhan. Menulis jurnal dapat meningkatkan kesadaran diri sekaligus memungkinkan kamu untuk memasuki alam bawah sadar. Kamu bisa menulis apapun yang kamu rasakan dalam jurnal tersebut. Misalnya menuliskan 5 hal yang membuat kamu bersyukur, hal-hal baik apa saja yang terjadi, atau bahkan kesalahan yang mungkin kamu lakukan dan sesali. (ESN)

Referensi:

Rahmasari, D. (2020). Self Healing is Knowing Your Own Self. Surabaya: UNESA University Press.

Bachtiar, M. A., & Faletehan, A. F. (2021). Self-Healing sebagai Metode Pengendalian Emosi. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 6(1), 41-54.

Raab D. (2019) How to Heal Yourself and Others. Diakses melalui psychologytoday.com/us/blog/the-empowerment-diary/201907/how-heal-yourself-and-others.

Posting Komentar