Bina Jasmani Psychocamp di Lapangan Volly Kampus UNM Gunung Sari, pada Senin (01/08) sore.
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Senin (01/08)- Bina Jasmani (Binjas) yang digelar oleh panitia Psychocamp 2022 Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) di kampus UNM Gunung Sari pada Senin (01/08) sore diikuti oleh puluhan calon peserta Psychocamp 2022. Dilaporkan dua peserta Binjas jatuh pingsan, diduga karena tidak ada upaya antisipatif dari panitia.

Fadhel Muhammad, atau yang akrab disapa Fadhel, selaku Ketua Panitia Psychocamp 2022 menjelaskan bahwa Binjas akan dilaksanakan hingga pekan ketiga bulan Agustus (15/08) dengan tujuan agar calon peserta dapat menjaga kondisi fisik yang prima saat pelaksanaan Psychocamp nantinya.

"Pelaksanaan Binjas itu mulai tanggal 1-15 Agustus (01-15/08) dengan sistem 2 hari Binjas, satu hari libur. Tujuan pelaksanaannya itu supaya teman-teman panitia bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan di lokasi nantinya, apalagi kegiatan disana bisa dibilang sangat full (baca: penuh). Kondisi fisik yang prima dari peserta harus kita jaga supaya sampai disana nanti teman-teman peserta sudah terbiasa," jelasnya.

S, salah satu calon peserta Psychocamp 2022 yang juga mengikuti rangkaian Binjas pada Senin (01/08) sore mengaku bahwa persiapan sebelum Binjas hanya berupa pemanasan dan tidak ada penyuluhan atau pendataan kesanggupan.

"Pemanasan kira-kira sepuluh menit. Lalu lari keliling UNM (baca: kampus UNM Gunung Sari) yang awalnya dua kali, tapi tiba-tiba di tengah jalan disuruh putar balik, jadi hanya satu putaran. Tidak ada pendataan penyakit di awal, baru sudah ada yang pingsan," akunya.

Senada dengan pernyataan sebelumnya, A, yang juga salah satu calon peserta Psychocamp 2022 menambahkan bahwa tidak ada pendataan penyakit dan kesanggupan oleh panitia.

"Pemanasan jam setengah 5 (baca: sore), sekitar 10 menit, langsung keluar (baca: kampus UNM Gunung Sari). Tidak ada pendataan riwayat penyakit, atau saya yang tidak dengar," tambahnya.

Menanggapi kasus tersebut, Fadhel mengaku panitia telah bereaksi dengan sigap dan membuat kasus ini menjadi evaluasi untuk memperhatikan latar belakang penyakit dan kesanggupan peserta.

"Alhamdulillah teman-teman panitia tadi cepat reaksinya. Peserta tadi yang kurang fit (baca: sehat) itu sebenarnya juga menjadi evaluasi bagi teman-teman panitia, bagaimana Binjas selanjutnya kita betul-betul perhatikan peserta yang punya latar belakang penyakit seperti asma. Kita akan minimkan kegiatan Binjas-nya supaya mereka bisa menyesuaikan dengan teman-teman yang lain," tanggap Fadhel.

Akhir kata, Fadhel yang juga merupakan demisioner lembaga olahraga Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) PSYSPORT menyampaikan bahwa kondisi kedua peserta saat ini telah membaik dan berharap peserta bisa mengikuti Binjas secara rutin agar tujuan Binjas tercapai dengan efektif.

"(baca: kedua peserta) Sudah membaik kondisi terakhirnya. Calon-calon peserta Psychocamp saya harap semangatnya tidak kendur. Mungkin banyak yang beranggapan bahwa prosesnya berat, saya pikir wajar karena hari pertama, kaget olahraga di hari pertama. Jadi saya harap bisa rutin Binjas-nya, hadir setiap rangkaian biar kondisi tubuhnya terbiasa," tutupnya. (AR)

Posting Komentar