Muh. Irsyad Yunus (kiri) dan Nurul Alwiah (kanan), dalam Pemilihan Duta Bahasa Sulselbar 2022.
Sumber: Dok. Pribadi

Psikogenesis, Rabu (03/08)- Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) Nurul Alwiah terpilih sebagai Terbaik I (satu) Putri dan Muh. Irsyad Yunus sebagai Terbaik III (tiga) Putra dalam Pemilihan Duta Bahasa se-Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan pada Sabtu (29/07) lalu.

Muh. Irsyad Yunus atau yang dikenal dengan sapaan Irsyad menuturkan bahwa pemilihan Duta Bahasa ini menjadi tempat untuk mencari bibit unggul dalam mengembangkan Bahasa Indonesia dan melestarikan bahasa daerah.

"Pemilihan Duta Bahasa ini adalah salah satu kegiatan untuk mencari bibit-bibit unggul, potensi kebahasaan yang baik dan benar kepada para pemuda-pemuda yang ada di Sulawesi Selatan dan juga Sulawesi Barat. Pemilihan Duta Bahasa ini mengandalkan tridata bangunan bahasa, yakni mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan tentunya menguasai bahasa asing," tutur Irsyad.

Selanjutnya, Nurul alwiah atau akrab disapa Nunu menjelaskan bahwa peran yang diharapkan dari seorang Duta Bahasa kedepannya adalah mereka mampu mempelajari, memperkenalkan, mempromosikan, dan mengedukasi Bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing kepada masyarakat luas.

"Duta Bahasa ini berperan sebagai reksa bahasa dimana tidak hanya saya saja, tetapi semua, utamanya kepada teman-teman, seluruh keluarga bisa Bahasa Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Kita juga berperan agar bagaimana cara kita untuk menjaga bahasa daerah, bagaimana memastikan dan mengawasi penggunaan Bahasa Indonesia serta juga mempelajari dan menguasai bahasa asing. Kemudian, kita sebagai niaga bahasa berperan untuk mempergunakan dan mempromosikan bahasa," jelas Nunu.

Nunu menjelaskan bahwa pemilihan Duta Bahasa Sulselbar ini tidak dilakukan begitu saja, tetapi ada seleksi-seleksi tertentu yang harus diikuti hingga lolos ke grand final. Selain itu, para peserta harus mengikuti berbagai rangkaian kegiatan.

"Seleksi peserta dilakukan dari bulan Maret hingga Juli. Tahapannya itu yang pertama ada tahap registrasi. Setelah itu, ada seleksi 50 besar, 25 Putra dan 25 Putri. Tahap selanjutnya, kita membuat video bahasa daerah untuk mencari 24 finalis yang akan jadi finalis, terdiri atas 12 putra dan 12 putri. Selanjutnya, tahap pembekalan dimana kita diberikan materi seputar kebahasaan. Tahap selanjutnya adalah uji kemahiran berbahasa Indonesia, setelah itu lanjut lagi pada pembekalan dan hari terakhir itu ada pertunjukan bakat dan malam grand final," tuturnya.

Lebih lanjut, Irsyad menyampaikan mengapa ia termotivasi mengikuti ajang Pemilihan Duta Bahasa. Menurut Irsyad, dirinya mengikuti pemilihan ini karena ingin mengetahui potensi yang dimilikinya. 

"Motivasi saya mengikuti ajang pemilihan ini yang pertama, ingin meng-upgrade skill (baca: meningkatkan kemampuan), ingin mengetahui potensi diri saya sampai sejauh mana. Selain itu, Duta Bahasa ini memang salah satu ajang yang saya minati sejak tahun kemarin dan menjadi salah satu kegiatan yang menurut saya keren dan luar biasa di antara pemilihan-pemilihan yang ada di Sulawesi Selatan pada umumnya karena memang mengandalkan potensi yang nomor satu," jelas Irsyad.

Tidak jauh beda dengan Irsyad, Nunu juga mengungkapkan motivasinya mengikuti ajang ini. Nunu merasa ia memiliki kemampuan dalam bidang bahasa dan ia juga ingin mempunyai peran dalam bidang kebahasaan.

"Motivasi saya mengikuti pemilihan Duta Bahasa, yang pertama itu karena saya senang dengan bahasa, dari kecil jujur bakat pertama saya yang saya ketahui adalah puisi yang merupakan salah satu di bidang bahasa, makanya itu saya merasa punya potensi disana. Selain itu, motivasi saya selanjutnya adalah karena saya ingin juga berperan dalam bidang kebahasaan. Berperan dalam artian mampu memperkenalkan, mengedukasi, dan mempromosikan bahasa kepada anak-anak hingga dewasa," lanjut Nunu.

Berharap, Nunu optimis Bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional dan berharap lebih banyak orang bisa sadar akan literasi.

"Harapan saya untuk kedepannya semoga Bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional dengan adanya aksi-aksi positif yang dirancang oleh generasi muda utamanya kami para Duta Bahasa. Selain itu, saya berharap semoga semua orang juga lebih sadar akan pentingnya literasi karena literasi itu juga memiliki peran yang sangat penting tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk bangsa Indonesia," ujar Nunu.

Akhir kata oleh Irsyad, ia berharap dapat mengabdikan dirinya agar bisa bermanfaat kedepannya dan menyebarkan hal-hal positif kepada masyarakat sekitar.

"Harapannya melalui predikat ini saya tentunya akan mengabdikan diri untuk kebermanfaatan kegiatan kebahasaan serta menjadi inspirasi bagi kawan-kawan pemuda untuk selalu semangat dalam hal-hal positif yang membawa kebermanfaatan," tutup Irsyad. (JPT)

Posting Komentar