Agenda Foto Bersama Psychocamp 2022 di KHDTK Diklat Tabo-Tabo, Kab. Pangkep.
Sumber: Dok. Panitia

Psikogenesis, Selasa (23/08)- Psychocamp 2022 telah usai diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) pada Jumat-Minggu (19-21/08) yang berlokasikan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kehutanan Tabo-Tabo, Kec. Bungoro, Kab. Pangkep, yang diikuti sebanyak 227 peserta.

Fadhel Muhammad Rizal atau akrab disapa Fadhel selaku Ketua Panitia Psychocamp 2022 mewakili panitia mengungkapkan rasa syukur, bahagia dan puas atas usainya Psychocamp 2022.

Alhamdulillah sangat bersyukur ya, rasa letih, pengorbanan, pikiran, waktu teman-teman panitia, alhamdulillah bisa dilihat di akhir dan hasilnya karena usai pekerjaan dan lancar semua kegiatan, sehingga teman-teman panitia juga merasa puas dan merasa bahagia dengan selesainya kegiatan Psychocamp,” jelasnya.

Lanjutnya, Fadhel mengungkapkan bahwa selama pelaksanaan, panitia mengalami beberapa tantangan, seperti masalah waktu yang sempat diundur serta jumlah peserta yang mengharuskan kerja ekstra oleh panitia.

“Tantangan pertama itu adalah masalah waktu, karena teman-teman panitia kemarin diundur waktunya, sehingga beberapa teman panitia itu harus menyesuaikan kegiatan-kegiatannya. Kemudian, yang kedua itu jumlah peserta yang menurut saya lumayan banyak sehingga harus kerja ekstra mulai dari memperhatikan makannya, penanganan medisnya, tidurnya, dan lain-lain,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mahasiswa angkatan 2018 ini memaparkan bahwa sebanyak 227 peserta berpartisipasi dalam Psychocamp 2022. Selain itu, turut hadir keseluruhan dari Lembaga Kemahasiswaan (LK) FPsi UNM, beberapa angkatan atas serta staff Dosen FPsi yang turut hadir di dalamnya.

“Ada 227 peserta. Kalau kemarin itu, ada teman-teman LK sepenuhnya hadir dari MAPERWA (baca: Majelis Permusyawaratan Mahasiswa) Kema FPsi, BKM (baca: Biro Kegiatan Mahasiswa) PSYSPORT, LPM (baca: Lembaga Pers Mahasiswa) Psikogenesis, BKM MARABUNTA (baca: Mahasiswa Pemerhati Bumi Nusantara) dan BKM FSI (baca: Forum Studi Islam). Dihadiri juga beberapa dari angkatan 2014, 2015, 2016, 2017 dan lain sebagainya. Kemudian, dihadiri juga oleh beberapa Dosen dan staff Psikologi,” paparnya. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan harapan kepada seluruh panitia, peserta dan partisipan lain yang berkontribusi dalam kegiatan Psychocamp 2022 agar kegiatan ini memiliki dampak positif untuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sangat berterimakasih kepada teman-teman panitia yang sudah korbankan seluruh pikiran, tenaga, maupun waktunya untuk menyukseskan acara ini. Terimakasih juga pada teman-teman BEM yang bisa mem-back up panitia. Terimakasih kepada dosen-dosen yang telah memberikan masukannya. Terimakasih kepada teman-teman fasilitator, observer, serta TBM (baca: Tim Bantuan Medis) dari Universitas Muhammadiyah yang telah ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini. Terakhir, saya mau berterimakasih kepada peserta yang semangat dan antusias, saya berharap mereka bisa mendapatkan dampak positif dan diterapkan di kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Beralih ke peserta Psychocamp 2022, Armansyah, Raja Rimba Psychocamp 2022 mengaku bahwa kegiatan ini memberikan banyak pembelajaran yang nantinya bisa diingat serta diaplikasikan untuk kedepannya.

“Banyak sekali pembelajaran yang bisa didapatkan selama 3 hari 2 malam berada disana, semoga kami terkhususnya saya mengingatnya dan mengaplikasikannya untuk kedepannya nanti,” ujarnya.

Senada, Nurul Luthfiah Rusydi atau kerap disapa Lulu selaku Ratu Rimba Psychocamp 2022 mengaku bahwa kegiatan ini mengajarkan pelajaran penting, seperti menghargai orang lain serta bagaimana membangun komunikasi yang baik dengan teman kelompok.

“Saya banyak mendapat pelajaran, baik itu pelajaran untuk saya sendiri maupun ke orang lain mengenai betapa pentingnya kita menghargai orang lain, karena dalam setiap kelompok bukan hanya angkatan 21 tetapi ada kating (baca: kakak tingkat) juga, jadi kita harus berusaha bagaimana membangun komunikasi yang baik,” akunya.

Terkait evaluasi Psychocamp 2022, Fadhel menjelaskan bahwa untuk Psychocamp kedepannya, panitia harus berpikir keras dalam hal mengakomodir jumlah peserta yang akan semakin banyak agar kegiatan bisa terkoordinir dengan baik.

“Panitia Psychocamp berikutnya itu harus berfikir keras, kira-kira Psychocamp seperti apa yang bisa dilakukan dengan jumlah maba (baca: mahasiswa baru) 2022 sebanyak 540 orang lebih, seperti apakah adventure masih bisa dilakukan atau ada mekanisme lainnya, atau seperti apa karena melihat kemarin juga kita teman-teman panitia sudah sediakan dua jalur untuk 220-an peserta tapi nyatanya kita juga masih ada beberapa melebihi waktu,” tanggap Fadhel.

Akhir kata, Armansyah memberikan harapannya agar kegiatan ini bisa selalu teringat sebagai pengalaman yang berharga.

“Semoga apa yang kami dapatkan terkhusus saya pribadi selama 3 hari 2 malam ini bisa selalu kami ingat dan tidak pernah kami lupakan untuk pengalaman berharga,” tutupnya. (DMR)

Posting Komentar