Dekan FPsi UNM Melakukan Pertemuan Bersama Mahasiswa Parepare di Kampus V UNM.
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Rabu (31/08)- Dekan Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan kunjungan ke Program Studi (Prodi) Psikologi Kampus V bersama Ketua Senat, Wakil Dekan (WD) II, dan Ketua Program Studi (Kaprodi) FPsi UNM pada Selasa (30/08) kemarin.

M. Daud selaku Dekan FPsi UNM menyampaikan bahwa kunjungannya ke Prodi Psikologi Kampus V ini untuk menyampaikan terkait proses perkuliahan sekaligus untuk menurunkan tensi kegelisahan mahasiswa dan mendengarkan aspirasi mahasiswa.

"Kemarin kita sepakat turun ke Parepare untuk ketemu langsung adik-adik mahasiswa, supaya kehadiran kita itu bisa menurunkan tensi kegelisahannya. Kita mau sampaikan bahwa kondisinya masih begini, upaya-upaya yang kita sudah lakukan, kemudian dengan pertemuan ini kita juga bisa mendengar apa yang menjadi keluhan-keluhan dan aspirasinya, sekalian kita bawakan apa yang bisa kita siapkan untuk mendukung pembelajarannya," jelas Dekan FPsi yang akrab disapa Daud oleh mahasiswa.

Dalam kunjungan tersebut, Dekan FPsi UNM membawa beberapa peralatan seperti tripod, webcam, sound system dan microphone yang akan menunjang proses perkuliahan daring sementara di ruang kelas Parepare yang akan terhubung langsung dengan kelas Makassar.

"Sudah mulai kuliah mereka, kuliah daring. Kenapa kita siapkan webcam supaya ini dosennya tidak mengajar dua kali, makanya Kaprodi buat jadwal Parepare disatukan dengan kelas Makassar, jadi kita sandingkan itu supaya jalan daring, jadi perkuliahannya sama kelas Makassar," ucapnya saat diwawancarai usai melakukan pertemuan bersama mahasiswa.

Lebih lanjut, Daud menyampaikan bahwa proses yang dijalankan ini akan lebih menguntungkan bagi dosen dan mahasiswa karena mahasiswa akan masuk perkuliahan setiap minggu, yang dimana dulunya setiap pertemuan langsung empat kali pertemuan.

"Itu yang saya bilang tadi terakhir, bahwa itu diuntungkan. Sebenernya tadinya dosen mengajar ke Parepare satu kali datang dihitung empat kali pertemuan, itu memberatkan dosen, memberatkan mahasiswa.  Pembelajaran daring begini malah lebih enak sebenarnya, mahasiswa dia kuliah per minggu sama dengan yang di Makassar, tapi dia (baca: mahasiswa) daring dari kelas, supaya bersamaan dengan kelas di Makassar," ujarnya.

Menanggapi keputusan tersebut, Daud menyampaikan bahwa proses ini merupakan solusi sementara yang bisa ia berikan sambil menunggu alternatif lain yang butuh persetujuan Rektor, yaitu mengangkat Dosen untuk penempatan di Parepare sehingga proses yang akan berjalan nantinya full luring. 

"Ini yang sementara kita lakukan sambil kita akan mengusulkan segera permohonan pengangkatan Dosen untuk ditempatkan di Parepare itu jangka panjang. Kalau ini bisa cepat ada, Rektor bisa beri kepastian cepat dan jelas dari mana gajinya, untuk semester ini begitu solusinya," jelasnya.

Melihat tanggapan dari mahasiswa, Adya Amalia Putri yang merupakan mahasiswa angkatan 2021 Prodi Psikologi Kampus V mengungkapkan rasa kurang puas dengan peralatan yang diberikan dalam kunjungan Dekan FPsi UNM.

"Tanggapan ku kurang memadai sih, karena kalau soal barang yang dibawakan tadi hanya satu, dan ada dua angkatan yang mau pakai, nanti pusing aturnya," ungkapnya.

Dengan penuh harap, Adya menyampaikan semoga ada keputusan lebih baik dengan segera supaya proses bisa dilakukan secara full luring.

"Pertama masih kecewa, karena tahu kalau semester tiga ini sulit, dan pasti kurang efektif kalau online (baca: daring), semoga ada keputusan lebih baik dan semoga bisa offline (baca: luring) secara full di Parepare," tutupnya. (HF)

Posting Komentar