Ilustrasi CCTV.
Sumber: Dok. Pribadi

Psikogenesis, Selasa (25/10)- Merespon kejadian kehilangan barang yang marak terjadi di lorong Lembaga Kemahasiswaan (LK), Kementerian Sosial dan Politik (Kemensospol) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan survei terkait Closed Circuit Television (CCTV) dan penyebaran survei fasilitas yang ada di kawasan lorong LK.

Muhammad Rifqi Fathurrahman selaku Menteri Sosial dan Politik (Mensospol) menjelaskan pihaknya telah melakukan survei terhadap CCTV dan juga penyebaran survei fasilitas yang ada di kawasan lorong LK FPsi UNM. 

"Kami melakukan survei CCTV, sebelumnya kami telah melakukan survei fasilitas, tapi karena mepet mi ini, sering terjadi kehilangan jadi kami membuatkan survey CCTV," jelas mahasiswa yang akrab disapa Fathur ini.

Mahasiswa angkatan 2019 tersebut mengatakan bahwa survei CCTV yang dilakukan mendapatkan respon yang signifikan dari fungsionaris lembaga yang ada di FPsi UNM.

"Alhamdulillah lebih dari setengah pengurus lembaga yang ada di Psikologi mengisi, dan alhamdulillah sudah ada CCTV yang terpasang sejak hari Selasa (11/10) kemarin di lorong LK," ucapnya.

Terkait kasus kehilangan yang melibatkan pihak panitia Inaugurasi 2022 dan BEM Kema FPsi UNM sendiri yang baru-baru terjadi, Fathur menjelaskan bahwa dari pihak BEM Kema telah melakukan investigasi terhadap kasus kehilangan tersebut. Namun dirinya menambahkan masih ada keterbatasan bukti siapa pelaku pencurian tersebut.

"Kami sudah pasti melakukan investigasi terkait kasus ini, tapi kami mengalami keterbatasan bukti terhadap orang-orang yang terindikasi mengambil, jadi kami tidak bisa serta merta menyalahkan," jelasnya.

Fathur juga menambahkan, tidak hanya dari Kemensospol namun dari pengurus inti BEM Kema FPsi juga turut melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian yang terjadi.

"Kami di BEM tidak hanya Sospol, tetapi inti di BEM juga masih menyelidiki siapa yang mengambil ini, mengenai detailnya tidak bisa kami paparkan," tambahnya.

Terkait solusi dari kasus kehilangan yang terjadi, Fathur menyampaikan bahwa antara pihak panitia Inaugurasi 2022 dan BEM Kema FPsi telah mencapai kesepakatan terkait ganti rugi barang yang hilang.

"Kami sudah menjalin kesepakatan dengan teman-teman yang terkait, kami sudah menjalin kesepakatan bersama, sudah duduk bersama membicarakan hal tersebut dan alhamdulillah kami sudah mencapai suatu kesepakatan," tegasnya.

Lebih lanjut, Fathur menyebutkan bahwa antara pihak panitia Inaugurasi 2022 dan BEM Kema FPsi akan menanggung ganti rugi sebesar 80% banding 20%, dengan 80% menjadi tanggungjawab panitia dan 20% menjadi tanggungjawab BEM.

"Kesepakatannya kemarin itu, kami ambil 80/20. Jadi 80 persen ditanggung oleh panitia sedangkan sisanya 20 persen ditanggung oleh BEM," sebutnya.

Fathur menjelaskan, kesepakatan ini diambil berdasarkan beberapa opsi yang dikeluarkan oleh panitia sendiri.

"Pertimbangan ini sebenarnya bukan opsi yang diberikan oleh pihak BEM, tetapi ini opsi yang dikeluarkan oleh panitia kemudian diambil sama BEM. Sebenarnya ada beberapa opsi kemarin, tetapi yang diambil oleh BEM adalah opsi yang 80/20," jelasnya.

Terakhir, Fathur menyampaikan harapannya agar masyarakat Kema tidak terpecah belah dengan masalah-masalah yang terjadi dan tetap mendiskusikan permasalahan yang terjadi secara kekeluargaaan.

"Untuk teman-teman masyarakat Kema, kita sebagai keluarga sebaiknya kita saling menjaga tali silaturahim kita dan tidak terpecah tentang masalah-masalah yang akan terjadi, dan tetap duduk bersama menyelesaikan masalah yang ada yang harus kita hadapi di Kema. apapun masalah itu tetaplah berada dalam jalinan keluarga dan mengambil keputusan secara bersama pula, karena kita keluarga maka sebaiknya kita selesaikan saja secara kekeluargaan," tutupnya. (PHS)

Posting Komentar