Ilustrasi Sastra "Hujan di Musim Semi".
Sumber: Pinterest

Gelapnya awan menjadikan biru langit tak berarti.

Riuh angin menjadikan sakura kian bergugur.

Malam yang larut menjadikannya sepi dan dingin.

Teringat air yang selalu membasahi wajah.

Menggambarkan luka-luka yang tak berkunjung reda.

Goresan nadi, goresan tinta.

Menjadi obat dari segala pedih, pengingat dari segala pertanda.

Walau hanya rintik tapi mampu buatku tak berkutik.

Sakitnya bukan untuk diresapi ketika nafas telah berhenti.

Oleh- Senandika

Posting Komentar