Workshop Integrasi Tri Darma Perguruan Tinggi dan Optimalisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar pada Jumat-Minggu (04-06/11).
Sumber: Instagram @psikologi_unm

Psikogenesis, Minggu (13/11)- Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan workshop yang bertemakan "Workshop Integrasi Tri Darma Perguruan Tinggi dan Optimalisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar" untuk seluruh Dosen FPsi UNM di Hotel Gammara, Makassar yang berlangsung pada Jumat-Minggu (04-06/11) lalu.

Selaku Wakil Dekan (WD) I, Eva Meizara Puspita Dewi menguraikan alasan workshop ini dilaksanakan yaitu karena FPsi belum mengintegrasikan antara penelitian, pengabdian, dan pengajaran. Hal ini berdasarkan temuan dari Audit Internal Mutu (AIM). Selain itu kurikulum Outcome-Based Education (OBE) yang diterapkan belum maksimal dalam pelaksanaannya. 

"Pertama, pertemuan dari Audit Internal Mutu kemarin itu bahwa kita belum mengintegrasikan antara penelitian, pengabdian, dan pengajaran. Yang kedua, di Psikologi itu sebenarnya sudah banyak melakukan OBE dan studi kasus tapi nampaknya kurang bagus dalam mengarsipkannya. Mungkin juga cara mengajar atau isi pembelajaran kita kurang optimal," urai WD I yang akrab disapa Eva tersebut.  

Alasan lain yang disampaikan Eva yaitu adanya keluhan dari Rektor mengenai masih banyaknya jumlah mahasiswa FPsi UNM yang terlambat menyelesaikan studi, sehingga FPsi melakukan evaluasi dan pembenahan kurikulum dengan melakukan pembandingan pada beberapa universitas, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Semarang (UNESA), Universitas Padjajaran (UNPAD), dan Universitas Airlangga (UNAIR).

"Keluhan pak Rektor yang selama ini selalu mengatakan kenapa sih Psikologi selalu lambat lulus? Maka kita benchmark ke UI, UNPAD, UNESA, dan UNAIR. Ternyata benar, mereka cumlaude-nya lebih banyak dan lulusnya juga cepat. Jadi harus dibuat sistem baru bagaimana mahasiswa itu lulus cepat dan berkualitas, tentunya dengan IP (baca: Indeks Penilaian) yang maksimal juga," tambahnya.

Eva lanjut menjelaskan workshop ini penting untuk dihadiri oleh semua Dosen FPsi UNM karena dianggap penting untuk membahas bersama-sama mengenai integrasi penelitian dan pengabdian dalam pembelajaran dan kurikulum OBE yang diterapkan. 

"Untuk semua dosen penting. Kami bahkan minta zoom bagi mereka yang tidak bisa hadir, begitu sangat pentingnya itu materi," ucapnya.

Setelah diadakannya workshop ini Eva menjelaskan bahwa akan dilaksanakan peninjauan terhadap kurikulum yang ada serta penerapan strategi percepatan proses pendidikan bagi mahasiswa. 

"Pertama jelas kita akan menengok kembali kurikulum kita apakah sudah OBE, studi kasus, cara penilaian sudah benar. Kedua, kita juga berbicara tentang strategi percepatan proses pembelajaran, ya jadi nanti ketika anda (baca: mahasiswa) lulus TPS (baca: Teknik Penulisan Skripsi) itu anda sudah dianggap ujian proposal," jelasnya. 

Terakhir, Eva berharap agar seluruh Dosen di FPsi UNM dapat menerapkan materi dan pelatihan yang sudah didapatkan dari workshop tersebut. 

"Mudah-mudahan teman-teman dosen mau merubah cara berpikirnya juga. Biar seratus kali workshop tapi kalau gak berubah dalam praktiknya juga susah gitu ya, yang jelas kami sebagai pimpinan telah mencoba melakukan perubahan-perubahan yang ada. Semoga pelan-pelan FPsi UNM juga bisa seperti Psikologi lainnya yang ada di Jawa maupun standar dari UNM," harapnya. (NE)

Posting Komentar