Ilustrasi Sastra 'Antara Kini dan Niscaya'.
Sumber: Pinterest

Kau sebut apa ruang antara kini dan niscaya? 

Orang-orang beruntung menyebutnya dunia. Mengisi ruang dengan uang dan harta. Mereka sambut keniscayaan dengan takut dan duka. 

Lainnya memberi nama putus asa. Mereka isi ruang dengan keluh kesah dan mencari siapa yang bersalah. Menyambut niscaya tanpa meninggalkan apa-apa.

Sang Penguasa menyebutnya singgasana. Dibutakan oleh kuasa hingga lupa akan niscaya. Disambutnya tanpa aba-aba, tanpa ada kesempatan untuk berubah.

Sang Pesuruh tidak tahu menyebutnya dengan nama apa. Keniscayaan bahkan tidak disadari olehnya. Terjebak dalam fantasi dan fanatisme buta. Senantiasa menuruti tuannya tanpa bertanya mengapa. 

Sang Pemikir menyebutnya dunia. Diisinya ruang dengan pencarian yang bermakna. Disadari olehnya niscaya dan berperilaku sewajarnya. Menuruti Tuhannya karena menemukan jawab atas mengapa.

- Oleh Ahmad Ridha

Posting Komentar