Ilustrasi Sastra Bird Eye.
Sumber: Istock

Aku bertanya-tanya pada langit yang kebingungan.

Biru? Kuning? Merah? Atau keabuan?

Bagaimana ia bisa tetap bertahan? Sedang warna campur aduk melukis awan.

Apakah hitam malam menjadi jawaban? Ataukah sekadar bentuk mengabaikan?

Aku bertanya-tanya pada langit yang kesepian.

Mengapa semudah itu menerima harapan?

Bagaimana bisa ia tetap memberikan cahaya kehangatan? Sedang air mata kesedihannya membekukan.

Apakah gelap malam sungguh mampu menyembunyikan? Ataukah sekadar tempat di mana kesadaran boleh dilepaskan?

Aku bersyukur pada langit yang tak memberikan jawaban namun tetap hadir menampakkan keberadaan.

Kuning candu, biru sendu, maupun abu ragu, tapi ia tetap berada di sisiku.

Menaungiku dalam kehangatannya, ataupun ikut menangis dalam kesedihannya.

Pada gelap malam seakan menghilang berhenti melihat, namun sejatinya memberiku waktu dan ruang untuk beristirahat.

Aku bertanya-tanya pada langit yang masih belum menjawab.

Bolehkah suatu saat aku yang menemanimu?

-Sulfur

Posting Komentar