Foto Bersama dalam Pelaksanaan Intervensi Psikologi oleh Kelompok BKP di UPTD PPA Kota Makassar.
Sumber: Dok. Pribadi

Mahasiswa Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Mandiri Proyek Kemanusiaan Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan intervensi psikologi sederhana dengan bermain dalam rangka pelaksanaan program kerja BKP di Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Makassar pada Rabu (22/03) lalu.

Andi Iftitah sebagai penanggung jawab kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan sebagai bentuk kepekaan sosial serta kepedulian terhadap permasalahan psikologis di tempat tersebut. Dimana, yang menjadi sasaran adalah korban anak yang berada di bawah naungan UPTD PPA Kota Makassar.

"Jadi ini sebagai bentuk kepekaan sosial dan juga bentuk kepedulian kita terhadap korban di sini. Khususnya korban ABH (baca: Anak Berhadapan Hukum) dan anak yang menjadi korban kekerasan," jelasnya.

Mahasiswi angkatan 2020 itu juga menambahkan bahwa program kerja yang dilaksanakan bertujuan untuk memberi kontribusi positif pada keadaan psikologis korban.

"Sebelumnya sudah dilakukan observasi dan wawancara, dan memang di tengah banyaknya konflik yang mereka hadapi, saya rasa ini penting bagi mereka. Bagaimana mereka meregulasikan emosinya dengan baik, bagaimana resiliensi mereka di tengah masalah yang mereka hadapi, serta mengenali perasaan dan diri mereka lebih dalam. Saya rasa itu penting dan dapat memberikan manfaat pada kondisi mental mereka sendiri," ujar mahasiswa yang akrab disapa Iftitah tersebut.

Dalam pelaksanaannya, Iftitah sebagai fasilitator dituntut untuk menjadi pendengar yang aktif ketika para korban bercerita mengenai emosi tempat pion berhenti.

"Ular tangga emosi ini seperti permainan ular tangga pada umumnya, yang berbeda adalah para korban diberikan pertanyaan mengenai emosi dimana mereka berhenti, jadi kita sebagai fasilitator dituntut untuk menjadi pendengar yang aktif, dan melalui pertanyaan-pertanyaan itu juga membantu mereka untuk me-release emosi-emosi yang mungkin selama ini mereka pendam, serta dapat lebih mengenal emosi mereka, juga ada sharing sedikit tentang bagaimana cara mengekspresikan emosi secara tepat," jelasnya lebih jauh.

Ia pun berharap semoga program kerja yang ia laksanakan dapat memberi manfaat bagi para korban, khususnya keadaan psikologis yang lebih baik.

"Harapan saya, semoga apa yang menjadi program kerja saya ini bisa bermanfaat bagi mereka anak yang menjadi korban atas kasus kekerasan maupun anak yang berhadapan dengan hukum. Semoga dengan adanya kegiatan ini mereka mampu mengekspresikan emosi mereka dengan tepat dan tidak lagi memendam emosi-emosi negatif yang dapat membuat mental mereka menjadi tidak sehat," harapnya.

Posting Komentar