Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar masih terjebak masalah kebersihan. Sampah yang berserakan hampir di setiap pojok kampus menjadi polemik yang selama ini terkesan diabaikan. Padahal, banyak tempat sampah telah disiapkan.

Pak Mus, petugas kebersihan Fakultas Psikologi berkomentar, “Sebenarnya, fakultas (Psikologi-red) bisa bersih dengan mudah apabila semua warga fakultas tanpa terkecuali membuang sampah pada tempatnya. Banyak mahasiswa yang membeli makanan di luar kemudian dibawa masuk, terus sampahnya dibuang begitu saja di tempat dimana mereka berada.”

Pernyataan yang senada juga diungkapkan salah seorang mahasiswa psikologi angkatan 2012 yang menolak disebutkan namanya. “Tempat sampah sudah disiapkan oleh fakultas, namun masih banyak warga fakultas yang belum punya kesadaran akan hal ini.” Ia memberi contoh keberadaan sampah di bagian belakang Fakultas Psikologi yang selama beberapa pekan dianggap mengganggu kebersihan dan keindahan.

Sebagai informasi, sampah yang terbungkus dalam beberapa kantong plastik hitam besar selama beberapa pekan terakhir memang terlihat di tengah jalan menuju perpustakaan. Sampah tersebut berasal dari bekas tempat pembuangan akhir sampah di fakultas, lokasi yang kini sedang dalam tahap pengembangan menjadi tempat “ngumpul” Marabunta (Mahasiswa Pemerhati Bumi Nusantara), organisasi kemahasiswaan Fakultas Psikologi yang baru terbentuk. Ketika berita ini diturunkan, sampah tersebut telah diangkut dan dibuang.

 “Awalnya sampah-sampah tersebut akan kami bawa ke depan rektorat agar pimpinan lihat dan paham mengenai kondisi lingkungan di sekitar kampus.” Ungkap Hadi selaku Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Organisasi Marabunta. Namun, mereka membatalkannya dengan alasan akan membuktikan kinerja mereka terlebih dahulu lalu mengajukan kepada pihak Fakultas.

Mahasiswa eksponen 09 tersebut berharap bahwa organisasi kemahasiswaan Marabunta dapat mewadahi para warga Fakultas Psikologi dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kampus. Adapun harapan lainnya yaitu semoga semua warga kampus memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan. Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Pak Mus, beliau juga menambahkan agar dibuatkan tempat sampah yang permanen di taman kampus dan sebuah tempat sampah besar untuk menampung semua sampah di lingkungan kampus. Hal tersebut menunggu konfirmasi dari Pembantu Dekan II Fakultas Psikologi UNM, yang hingga berita ini diturunkan tidak ada keterangan yang pasti.

Keberadaan tempat sampah secara nyata diperlukan di kampus ini. Namun lebih daripada itu, kesadaran akan pentingnya kebersihan dan keindahan wilayah kampus mutlak harus dimiliki oleh seluruh warga Fakultas Psikologi UNM. Maka dari itu, buktikan cinta kepada Fakultas Psikologi UNM dengan membuang sampah pada tempatnya. (AMR)