Ahmad selaku WD III Bidang Kemahasiswaan (kanan).
Sumber: Dok. Pribadi Milik Ahmad

Psikogenesis, Kamis (20/06)-Pertemuan yang diselenggarakan oleh Ahmad selaku Wakil Dekan III (WD III) Bidang Kemahasiswaan bersama Pimpinan Lembaga Kemahasiswaan (LK) di Ruang Seminar Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM), Rabu (19/06) kemarin, membahas terkait surat pengunduran diri yang dilayangkan Muh. Khaidir selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM kepada Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Kema FPsi UNM pada Rabu (29/05) lalu.

Ahmad menegaskan bahwa Maperwa Kema FPsi UNM sebaiknya meninjau kembali surat tersebut dan melakukan persuasi kepada Khaidir. Pasalnya, surat pengunduran diri yang memuat alasan sakit tersebut tidak disertakan dengan Surat Keterangan Dokter. "Bahwa apakah dia (baca: Khaidir) harus istirahat total atau bagaimana. Jangan cuma radang tenggorokan ji saja tidak mesti mengundurkan diri seperti itu," tegasnya.

Ahmad juga menjelaskan bahwa apabila terjadi dinamika antar pengurus, hal tersebut patut dilihat sebagai proses pendewasaan dan dijadikan sebagai tantangan agar lebih dinamis dalam menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan. "Jadi kalau ada kritikan itu misalnya, kemarin itu heboh ada tempel nakal-nakal itu, tempel OSIS (baca: http://www.psikogenesis.com/2019/05/tempelan-logo-osis-bentuk-kritik.html), memang itu kalau di Universitas, BEM itu OSIS-nya mi itu Perguruan Tinggi," ungkapnya.

Dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan ini pun merasa bahwa pengunduran Presiden BEM bersifat krusial karena penerimaan Mahasiswa Baru (maba) yang tidak lama lagi akan dilakukan. Ia menambahkan telah berencana untuk membuat kepanitiaan penerimaan maba pada Juli mendatang. "Jadi kalau bermasalah disini, bisa kita terganggu," imbuhnya.

Ahmad kemudian melanjutkan, walaupun Maperwa memiliki peran utama dalam mengawal BEM, ia turut berharap agar Ketua setiap lembaga bersama Maperwa dapat melakukan persuasi terhadap Khaidir sebelum Musyawarah Luar Biasa (Muslub) digelar. "Karena ini kita sudah setengah perjalanan, sudah setengah tahun, salah-salah ini mengundurkan diri," ujarnya. (SI)

Posting Komentar