Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema F.Psi UNM telah melaksanakan Lokakarya pengaderan pada hari Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2014 bertempat di gedung BM 101. Salah satu hasil dari kegiatan tersebut adalah Kema F.Psi UNM akan mengadakan Orientasi Kemahasiswaan dan Kelembagaan (Real) sebagai tahapan pengaderan.
Berdasarkan jajak argumen yang cukup alot, peserta lokakarya memutuskan untuk mengadakan kegiatan pengaderan sebanyak tiga tahapan yaitu Orientasi Kemahasiswaan dan Kelembagaan (Real), Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM),  dan yang terakhir Psychocamp. Konsep pengkaderan kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya yakni Real kembali dimunculkan sejak terakhir kali dilaksanakan pada kegiatan pengaderan angkatan 2011.
            Ditiadakannya Masa Bimbingan (Mabim) pada periode kali ini berdasarkan kesepakatan forum dimana nantinya esensi dan nilai yang terkandung dalam Mabim akan ditanamkan pada Real. LDKM dan Psychocamp sendiri tidak mengalami perubahan berarti, LDKM akan tetap pada orientasi utamanya yaitu kepemimpinan dan pergerakan mahasiswa serta Psychocamp dengan gaya outdoornya akan tetap memancangkan nilai persaudaraan di Kema F.Psi UNM. Tambahan aturan baru juga mulai diberlakukan untuk BEM dan Maperwa yaitu tahun depan pengurus harus melulusi pengaderan dasar dan juga LK II yang merupakan kelanjutan dari pengkaderan LDKM. Jadi mahasiswa yang nantinya mau bergabung dalam BEM dan Maperwa wajib melulusi LK II.
            Ahmad Syahputra Syarif selaku demisioner BEM mengungkapkan kekecewaannya pada forum lokakarya pengaderan kali ini. Menteri Pendidikan dan Pelatihan BEM periode 2013-2014 yang lalu itu secara khusus menyoroti jumlah mahasiswa yang hadir pada kegiatan tersebut. “Maperwa kurang siap untuk membuat kegiatan ini karena tidak adanya pamflet dan kurangnya sosialisasi sehingga banyak mahasiswa yang tidak bisa datang atau entahlah, mungkin ini cuma argument pribadiku. Apakah maperwa yang kurang memberi sosialisasi ataukah yang kedua, kurang sekali antusisas masyarakat fakultas psikologi,” imbuhnya.
            Menurut Ketua Maperwa Kema F.Psi UNM, Ahmad Yani Nasrum, lokakarya tahun ini berbeda dengan lokakarya tahun-tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya keluaran lokakarya adalah pedoman pengaderan yang telah disahkan di forum tersebut, tahun ini lokakarya menjadi pertemuan orang-orang yang dianggap kompeten dibidangnya untuk ikut sama-sama membuat draft. Jadi keluaran lokakarya pengaderan adalah draft yang kemudian diserahkan kembali ke Sidang Paripurna Maperwa untuk diundangkan. “Maperwa tetap memiliki hak dan kewajiban untuk mengundangkan undang-undang” pungkas Yani.
Terkait minimnya mahasiswa yang hadir di kegiatan lokakarya pengaderan, Yani mengungkapkan bahwa undangan ke angkatan 2007 hingga 2013 serta Biro-Biro Kegiatan Mahasiswa telah disebar, semuanya sampai ke tangan masing-masing. Hanya saja perwakilan dari para undangan yang memang sangat minim. (DBS/Y)