Berbeda dengan periode sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema F.Psi UNM periode 2014-2015 kini memiliki tujuh kementerian. Tuntutan untuk mengawasi dan bekerja sama dengan tujuh kementerian dengan tetap mempertahankan struktur empat komisi menjadikan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Kema F.Psi UNM periode ini harus bekerja lebih keras. Minimnya jumlah fungsionaris Maperwa Kema F.Psi UNM disinyalir sebagai penyebabnya.

Mudassir Hasri Gani selaku Presiden BEM mengutarakan bahwa pembentukan Kementerian Penelitian dan Konseling serta Kementerian Komunikasi dan Informasi disesuaikan dengan kebutuhan yang telah disepakati pada Musyawarah Mahasiswa Psikologi (Mumpsi) XII yang lalu. Mudassir memaparkan bahwa penambahan kementerian ini tentu berpengaruh pada kinerja Maperwa. Hal itu terserah dari Maperwa, jika mereka mampu maka berarti bisa”, tambah mahasiswa yang akrab disapa Acil ini (16/06).

Terkait penambahan kementerian BEM, Ahmad Yani selaku Ketua Umum Maperwa memaparkan bahwa karena keterbatasan SDM sehingga Maperwa hanya dibagi menjadi empat komisi yang masing-masing membidangi dua kementerian, kecuali komisi empat yang mengawasi keuangan dan bendahara. Adapun pengurus Maperwa Kema F.Psi UNM 2014-2015 berjumlah lima belas orang.

Walau Maperwa hanya beranggotakan 15 orang, Yani justru mengungkapkan rasa optimis terhadap kinerja Maperwa ke depannya. Menurutnya, asalkan bisa membagi tugas maka pengurus Maperwa tidak akan kewalahan. .Dua tahun yang lalu begitu ji jadi menurutku tidak kewalahan ji, yang penting mereka bisa membagi tugas dalam komisinya Maperwa”, tuturnya (16/06).

Senada dengan tuturan Yani, Rahmadani selaku Ketua Komisi Satu Maperwa mengungkapkan bahwa selama ini Maperwa memang memiliki anggota yang minim sehingga tidak ada masalah dengan penambahan jumlah kementerian. “Dengan adanya penambahan kementerian baru ini merupakan pengalaman baru dan menurutku jalani saja dan insyaallah Maperwa pasti mampu mengawasi karena selama ini Maperwa bekerja sesuai dengan job desk-nya,” lanjut mahasiswi angkatan 2012 itu (16/06).
Tidak semua pengurus Maperwa menanggapi penambahan kementerian BEM sebagai hal yang biasa saja. Nurhidayanti Juniar mengutarakan bahwa penambahan kementerian BEM akan membuat kinerja Maperwa semakin berat. “Pastilah merasa sangat-sangat kewalahan apalagi karena SDM-nya masih sangat minim sedangkan kita harus mengawasi dua kementerian sekaligus dalam satu periode jadi kita agak tumpah tindih untuk sesama anggota di dalam,” ungkap utusan BKM Forum Studi Islam itu (16/06).
Memang tidak mudah untuk menjalankan tanggungjawab yang berlipat sebagai fungsionaris lembaga, tetapi dengan bersinergi secara harmonis tentunya akan membuat kinerja menjadi lebih baik. (NJ/NIT)