Sumber: google.com

1

Teh tarik yang kemarin kuminum masih bersisa di dalam gelas yang belum di cuci pelayan, dan di memori yang belum di hapus ingatan. Sebelum ku minum habis tehku tapi tetap bersisa, aku merenungi sejenak langit luas membentang yang penuh kisah.
Ada ribuan cerita tak kasat mata yang akan menghabiskan air matamu. Mengaduk isi perutmu, menekan dadamu, hingga sesak, dan kau terisak.
Akan kuceritakan setiap kali matamu mulai terpejam, agar mulutmu tak sanggup lagi menghujam kalimatku. Di ranjang tempat kita senang merebah diri, melepaskan kecemasan yang kini menjelma menjadi bedebah.

2

Kisah itu tentang jarak
Kisah itu tentang matahari dan bulan yang menjadi  pasangan kekasih yang terpisah. Tersisihkan jarak yang merangkak dari fajar menuju senja. Direntagi siang dan sore, yang senang dan jengah, menertawai nasib mereka yang tak akan bertemu selamanya.
Kisah itu tentang, hujan di bulan juni, yang menjadi jarak yang merentang diantara langit dan tanah kering. Menjembatani kerinduan dan kesendirian mereka masing-masing, membuat getir mereka belipat-lipat tiap detik, mengalahkan rintik hujan yang pecah bersama ingatan
Kisah itu, tentang gelap malam yang kau benci, dan hening malam yang buatmu begidik. Yang menjadi jarak yang harus kulalui untuk mencapai pagi yang sendu, luka yang senang mengadu, dan kopi yang rindu menegecup bibirku yang candu akan bibirmu

3

Mengapa cakrawala mengajarkan kepedihan pada ribuan orang tiap malamnya?. Padahal lampu jalan yang sepi telah mampu membuat jiwa-jiwa mereka menepi. Kearah kabut pekat keheningan, kesepian, dan kegetiran.

2017

Posting Komentar