Tim BKP Mandiri Proyek Kemanusiaan FPsi UNM dan Peserta Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme.
Sumber: Dok. Tim BKP Mandiri Proyek Kemanusiaan FPsi UNM

Makassar, Minggu (03/04)- Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam Tim Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Mandiri Proyek Kemanusiaan melakukan pelatihan pembuatan Eco Enzyme bertempat di Kecamatan Rappokalling, pada Rabu (30/03) lalu.

Dalam kegiatan sosialisasi pelatihan ini, Putri Mahmud Dewa menjelaskan jika kegiatan ini bertujuan untuk membantu ibu-ibu di lingkungan Mitra agar dapat memanfaatkan berbagai sampai organik rumah tangga sebelum dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Jadi, nanti ibu-ibu kalo ada sisa kulit buahnya, bisa kita manfaatkan menjadi eco enzyme. Apalagi tadi kan banyak manfaatnya termasuk kita bisa jadikan pupuk bunga juga. Nanti kan ini juga bisa membantu agar sampahnya tidak banyak masuk ke TPA,” ujarnya.

Putri melanjutkan jika kegiatan sosialisasi pembuatan Eco Enzyme ini merupakan awal dari proses pendampingan ke ibu-ibu di lingkungan Mitra. Pada minggu yang mendatang, tim BKP akan lebih fokus pada pendampingan agar proses pembuatan Eco Enzyme dapat terus berlanjut meski kegiatan BKP telah selesai.

“Untuk kedepannya mungkin lebih ke kita mendampingi mereka selama beberapa bulan ke depan, kita pantau lihat progress-nya, (baca: perkembangannya) biar semoga nanti pas kita selesai, cairan Eco Enzyme-nya juga langsung bisa dimanfaatkan,” utasnya.

Putri menjelaskan jika selain program pemberdayaan lansia ini, tim BKP juga sementara membantu dalam menggarap harapan dari Mitra yaitu membuat lorong Inggris. Putri pun menjelaskan jika saat ini Tim sementara membuat kurikulum dan jadwal mengajar untuk kegiatan literasi di Rumah Baca.

“Iya, kemarin ada harapan agar adik-adik disini minimal bisa berbahasa Inggris sejak dini. Jadi itu kami bantu nanti ada yang ajari dari anggota tim. Sekarang kita kan juga sembari buka donasi buku untuk anak SD, kita sementara juga susun dan siapkan untuk yang tadi kurikulum dan program lain untuk SMP dan SMA, dan untuk pelatihan untuk minyak jelantah,” jelasnya.

Putri berharap agar kedepannya, banyak bantuan datang dari eksternal utamanya terkait tentang donasi yang akan selalu dibuka selama BKP dilaksanakan. 

“Mungkin lebih ke bantuan promosi tentang donasi yah, karena kita tahu juga disini masih kurang buku pembelajaran dan mainan yang bisa asah hard skill (baca: kemampuan spesifik) nya mereka. Jadi kita harapkan sekali dapat donasi dari luar, karena kita disini juga tidak punya sumber pendanaan, jadi murni dari donatur,” tutupnya.

Posting Komentar