Usai menggelar kelas Daur Ulang sampah dan Lubang Resapan Biopori di Fakultas Psikolgi (F.PSI) yang dilaksanakan  selama 2 hari ternyata menyisakan kekecewaan bagi Marabunta sebagai penyelenggara.


Kegiatan membuat Lubang Resapan Biopori (LBR) yang dilaksanakan pada hari sabtu dan kelas daur ulang sampah pada hari minggu nyatanya tak mendapat sambutan hangat dari masyarakat FPsi UNM. Hal tersebut nampak terlihat dari minimnya partisipan yang hadir.

 “Kemarin waktu pelaksanaan kegiatan sebenarnya sangat disayangkan sekali, tampak seperti minim apresiasi sekali. Kami yang kurang sosialisasi atau mungkin karena bertepatan dengan kegiatan malam  sebelumnya karena hanya sedikit yang datang,” Ungkap Muh. Shany Kasysyaf selaku salah satu anggota Divisi Advokasi dan Lingkungan Hidup di Marabunta.

Lebih jauh lagi ia mengharapkan agar kedepannya kegiatan kegiatan yang berorientasi pada lingkungan bisa menjadi perhatian masyarakat psikologi. “Kalau misalnya nda bisa ki sama-sama buat paling tidak bisaki sama-sama menjaga atau kalau nda bisa ki membersihkan paling tidak jangan ki mengotori,“ tegasnya.

Hal senada juga dikeluhkan oleh salah satu anggota muda Marabunta, ia menuturkan bahwa dalam proses kegiatannya sangat mengecewakan.

“Pesertanya kan Lembaga Kemahasiswaan Psikologi dan masyarakat Psikologi tapi nyatanya dalam proses kegiatannya hanya 3 sampai 5 orang ji datang dari masyarakat psikologi, tidak mengecewakan sekali itukah. Padahal ini untuk kampus, pengolahan sampah untuk kampus ta tonji baru ndada yang datang, apa tidak mengecewakan itu kah?," pungkas Andi Mutmainnah Mathar dengan nada kecewa. (AWZ)