Dua periode berturut-turut Fakultas Psikologi UNM (F. Psi. UNM) dipimpin oleh Syamsul Bahri Thalib. Kini Syamsul menjalani hari-hari terakhirnya sebagai pemimpin tertinggi di fakultas yang dikenal dengan simbol trisula. Mengisi perkuliahan kembali menjadi rutinitasnya.
Selama menjalankan amanah, ia bercerita tentang kesuksesan dan hambatannya saat mempimpin F. Psi. UNM. Salah satu pencapaian yang ia sebutkan adalah ia telah mampu mendorong para dosen dan mahasiswa F. Psi UNM untuk melanjutkan studi hingga keluar negeri. Hal tersebut menurutnya patut dibanggakan.
Ditanyakan mengenai hambatan yang dialaminya, Syamsul mengutarakan bahwa F. Psi. UNM  sempat mengalami kegagalan meningkatkan skor akreditasi dari tim assessor Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Pada saat F. Psi UNM sedang mengajukan akreditasi, salah satu gedung Fakultas Psikologi diratakan bersamaan dengan pembangunan gedung Phinisi. Hal tersebut kemudian berimbas pada berkurangnya poin penilaian oleh assesor BAN-PT. Syamsul menambahkan bahwa meski sempat mengalami hambatan, untuk persoalan gedung saat ini telah teratasi. Gedung perpustakaan UNM yang berada tepat di belakang F. Psi. UNM dan saat ini masih dalam proses penataan ruangan kini telah menjadi milik F. Psi. UNM.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama, bias kita mengundang assessor lagi untuk visitasi akreditasi. Ruangan-ruangan di BB sebelah itu tinggal finishing saja”, ungkapnya saat ditemui di ruang kerja.
Syamsul berharap agar Fakultas Psikologi akan lebih baik lagi di tangan Muh. Jufri sebagai dekan baru yang akan menggantikan kepemimpinannya. Ia juga berpesan kepada seluruh mahasiswa agar meningkatkan motivasinya dalam melanjutkan studi keluar negeri. Sehingga Fakultas Psikologi menjadi teladan diantara fakultas lain yang ada di UNM.
Menjalani penghujung masa kerjanya, Syamsul akan tetap mengajar seperti biasanya. Ia hanya akan berhenti setelah dipensiunkan dari masa tugasnya.
Ditanyakan tentang kesan mahasiswa selama dipimpin oleh Syamsul, Nur Isya Tahnia mengutarakan pendangannya, “kurang perhatian, khususnya pada anak-anak lembaga. Kurang menampakkan dukungan begitue, serba di larang ki”, ungkap anggota komisi II Maperwa Kema F. Psi. UNM.
Dharma Sudhana, selaku mahasiswa F. Psi. UNM turut berkomentar terkait kepemimpinan Syamsul. Kalo’ ketemu ki tidak mau senyum. Tidak na tau ka kapang kalo’ saya mahasiswanya”, ungkapnya mahasiswa angkatan 2012 itu. (YNT).