Seorang ibu  bernama  Ratna sedang tertidur bersama  seorang bayi pada pukul satu dini hari (12/12) di Pantai Losari. Ibu berusia 46 tahun tersebut duduk berselonjor bersama seorang bayi dan dua anaknya yang lain. Sebuah pemandangan yang memprihatinkan melihat kondisi bayi bernama Reza sedang tertidur pulas di tempat terbuka dan dingin .
Ratna mengaku berada di tempat itu untuk mengemis kepada para pengunjung yang datang yang ditemani oleh kedua anaknya yang sedang berada disekitar pantai. Mirisnya, yang mengemis adalah anak-anak di bawah umur. Sementara itu bayi yang bersama Ratna mengalamai kekurangan fisik pada bagian bibirnya dan juga mengalami kelumpuhan sejak lahir.
 “Saya mengemis karena mau biayai anakku nak, karena kasihan lumpuh mi sejak lahir kasian“ ungkapnya.
Tidak jauh dari tempat itu, pemandangan serupa nampak dari seorang ibu bernama Caya yang mengaku berasal dari Takalar. Sama seperti Ratna, Caya memiliki bayinya yang dibaringkan disisinya. Caya juga memiliki empat orang anak lainnya. Ia menuturkan bahwa dirinya berada di tempat tersebut hanya untuk mencari rezeki karena saat ini seluruh biaya sangat mahal.
 “Mahal sekali mi barang barang -barang nak, baru ini tommi juga ku kerja” keluhnya.
Melihat kondisi ini, Miral, salah seorang pengunjung pantai losari mengaku sangat prihatin melihat hal tersebut. Ia menganggap hal tersebut seharusnya tidak terjadi apalagi itu dilakukan olah anak-anak yang berada di bawah umur. Ia berharap semoga nantinya terdapat solusi untuk anak anak tersebut.
                “Sebenarnya saya tidak suka melihat  anak-anak mengemis apa lagi  di tengah malam, tapi kalo dilihat dari sisi lain saya sebagai pengunjung juga sangat prihatin melihat hal itu karna mungkin karena di situlah ia bisa membiayai hidupnya. Tapi saya juga berharap kedepannya ada solusi untuk anak-anak tersebut” ungkap pria yang mengaku berprofesi sebagai anggota DPRD Palopo ini. (AWZ/AIN).


*Reporter dalam berita ini merupakan peserta Diklat Jurnalistik VII  yang  saat ini menjalani proses magang di LPM Psikogenesis.