Pasca
bentrok yang terjadi di kampus Gunung
Sari UNM pada tanggal 13
November 2014 menyebabkan beberapa sarana kampus rusak. Penyerangan yang
dilakukan oleh kepolisian yang menyerbu area kampus secara membabi buta mengakibatkan
beberapa gedung mengalami kerusakan, di antaranya
gedung rektorat, Fakultas Ilmu Sosial, dan Fakultas Psikologi.
Kini
kerusakan tersebut sudah tak terlihat lagi. Lukman selaku PD II Fakultas
Psikologi menyatakan bahwa semua gedung yang mengalami kerusakan telah
diperbaiki oleh pihak kepolisian. Salah satunya yaitu gedung BB yang mengalami
kerusakan pada pintu dan jendela telah diperbaiki. Perbaikan dilakukan beberapa
hari pasca kejadian
bentrokan terjadi.
Pertanggungjawaban
oleh kepolisian ini sepenuhnya dilakukan sendiri oleh pihak kepolisian,
fakultas hanya menginformasikan bagian-bagian fakultas yang mengalami kerusakan.
“Yang kerja itu Polda, jadi kita tidak dikasih uang atau apa, dia sendiri yang
menurunkan tukangnya, dia yang ukur, dia sendiri yang mencari kerusakan, baru
dia yang mengerjakan sendiri,”
tambah Lukman.
Meskipun
pihak kepolisian telah bertanggungjawab terhadap kerusakan fasilitas kampus,
namun hal tersebut dianggap belum cukup.
Perbaikan fasilitas kampus yang telah dirusak dianggap merupakan hal yang wajar
dan seharusnya dilakukan oleh pihak kepolisian. “Tapi sebenarnya kerugiannya
kan bukan cuman fasilitas,”
ujar Laode Irfan, salah satu mahasiswa angkatan 2010. Hal lain yang harusnya
juga dipertanggunjawabkan oleh pihak kepolisian menurut demisioner presma ini adalah penangkapan terhadap sepuluh mahasiswa dengan
alasan yang tidak jelas dan prosedur yang tidak sesuai. Selain itu ia
mengatakan kekecewaan terhadap pihak lembaga kemahasiswaan (LK) tingkat
fakultas khususnya BEM Kema Fakultas Psikologi UNM yang tidak mampu mengadvoksi
sampai ke pihak kepolisian sebagai pelaku kekerasan. “Ku pikir kita punya
landasan hukum yang jelas, kita sudah punya video dan saksi mata untuk kejadian
kemarin. Ini sudah bisa dijadikan kelengkapan bukti untuk bisa dijadikan
advokasi”.
Lebih
lanjut mahasiswa yang akrab disapa Ode ini menyampaikan harapannya agar
kedepannya harus ada konsolidasi yang lebih masif dan baru, dan melibatkan
semua elemen UNM dalam aksi-aksi yang dilakukan. (NJ/SRY)
Social Link