Banjir Fakutas Psikologi 30 Fabruari 2013 Lalu
             Kampus Psikologi UNM yang saat ini berakreditasi C terus melakukan pembenahan di bidang infrastruktur guna mengejar target naiknya nilai akreditasi. Namun di sisi lain, tidak ada usaha nyata dari pihak fakultas untuk memperbaiki saluran air dan mengantisipasi musim hujan. Jika terus diabaikan maka kemungkinan besar kampus psikologi kembali akan mengalami kebanjiran.
Beberapa contoh lemahnya perhatian pihak fakultas terhadap prasarana di kampus adalah saluran air yang tidak berfungsi dengan baik sehingga dengan mudah air menggenang dan terjadi banjir. Jalanandi samping Maperwa juga telah sejak lamadibiarkan semakin rusak padahal sehari-hari jalanan tersebut diakses oleh mahasiswa, dosen dan staf kampus psikologi. Hingga berita ini diturunkan, tidak ada penjelasan dari pihak fakultas tentang usaha-usaha perbaikan kampus dalam menghadapi banjir.
Dari pihak birokrasi, kabarnya belum lama iniingin memperbaiki jalan didepan fakultas tetapi karena terkendala dana rencana ini belum bisa direalisasikan.Sebagaimana yang diungkapkan oleh Mustamin, “Pernah ada rencana belum lama ini tepatnya waktu penerimaan mahasiswa baru, direncanakan jalan di depan fakultas diperbaiki jika sudah punya dana." Namun hingga saat ini kabar tersebut masih isapan jempol belaka.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Fitrah Ramadhan salah satu mahasiswa angkatan 2012, “Keadaan difakultas cukup kotor, belum ada kesiapan untuk menghadapi musim hujan dan tidak adapi juga kesadaranya dari mahasiswa dalam menjaga kebersihan” ujarnya.
Selain itu, Fitrah berharap bahwa akan ada kegiatan semacam garden party yang melibatkan seluruh civitas akademik Fakultas Psikologi. Adapun harapan juga terlintas dari Mustamin yang berharap bahwa semua pimpinan fakultas memperhatikan hal tersebut, tidak pada saat sudah terjadi kemudian baru ingin ditindak lanjuti.
Banjir sudah menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat psikologi. Walau demikian, tentu saja kondisi banjiran akan tetap menjadi kendala dalam proses perkuliahan. Apalagi saat ini birokrasi sedang berusaha untuk meningkatkan akreditasi fakultas, tentu saja sarana dan prasarana yang "harus" memadai menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk meningkatnya akreditasi.(EHT)