Pamflet Open Recruitment Tim Kerja Sekolah Riset dan Advokasi 2023.
Sumber: Dok. Panitia

Psikogenesis, Kamis (10/08)– Kementerian Sosial dan Politik (Kemensospol) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) Gelar Kegiatan Sekolah Riset dan Advokasi (SERAM) September Mendatang.

Andi Idul Saputra selaku Menteri Sosial dan Politik (Mensospol) menjelaskan bahwa SERAM merupakan sebuah wadah untuk meningkatkan kemampuan teoritis mahasiswa terkait advokasi, dalam hal ini pemahaman isu dan teknik advokasi merupakan fokus peningkatannya.

“Sekolah Riset dan Advokasi Mahasiswa (SERAM) itu adalah wadah untuk meningkatkan kemampuan teoritis mahasiswa terkait advokasi. Ada dua hal yang menjadi fokus peningkatan di SERAM, yakni pemahaman isu dan teknik advokasi itu sendiri,” jelasnya.

Mahasiswa yang kerab disapa Idul ini mengungkapkan bahwa terdapat tiga hal yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan SERAM, yaitu memiliki wawasan teoritis dan praktis mengenai advokasi yang merupakan keharusan bagi mahasiswa. Selain itu Lembaga Kemahasiswaan (LK) sudah seharusnya menyediakan wadah bagi mahasiswa dan terakhir Kemensospol BEM Kema FPsi UNM menilai mahasiswa masih perlu peningkatan pada bidang advokasi.

“Pertama, memiliki wawasan teoritis dan praktis mengenai advokasi adalah keharusan bagi mahasiswa. Kedua, sudah menjadi keharusan bagi Lembaga Kemahasiswaan untuk menyediakan wadah tersebut bagi mahasiswa. Ketiga, tidak terlepas dari kondisi internal yang ada di FPsi yang berdasarkan penilaian dari Kemensospol dan BEM pada umumnya, itu dinilai masih perlu untuk ditingkatkan pada wilayah advokasinya,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, mahasiswa FPsi Angkatan 2020 ini menjelaskan bahwa persiapan SERAM hingga saat ini masih berada dalam tahap perekrutan tim kerja yang ditujukan ke mahasiswa aktif Kema FPsi UNM. Sementara itu untuk konsep dan pemateri sudah siap, namun kurikulum sementara dalam pengkajian. 

“Sejauh ini sementara perekrutan timker (baca: Tim kerja), konsep sudah siap, pemateri sudah siap, kurikulum sementara dalam pengkajian. Sasaran timker SERAM ini sebenarnya ditujukan ke angkatan 2020 agar angkatan 2021 dan 2022 bisa maksimal menjadi peserta. Namun tidak menutup kemungkinan semua angkatan bisa daftar,” jelasnya.

Idul menambahkan sasaran utama dari kegiatan SERAM merupakan masyarakat Kema dan tidak ada batasan angkatan. 

“Adapun sasaran utama kegiatan SERAM yaitu mahasiswa Kema FPsi UNM dan tidak ada batasan angkatan, untuk targetnya paling sedikit 20 peserta,” ujarnya.

Kegiatan SERAM akan dilaksanakan selama tiga hari dengan dua tahapan kegiatan. Fase pertama peserta akan berada dalam suatu forum yang akan membahas terkait isu yang berkembang di sekitar, kemudian fase kedua peserta akan mendapatkan materi mengenai teknik advokasinya. 

“Tahapannya itu ada dua. Fase pertama, peserta akan berada dalam suatu forum yang akan membahas mengenai isu yang berkembang di sekitar kita. Fase kedua, setelah punya pemahaman terkait isu, maka selanjutnya peserta akan mendapatkan materi mengenai teknik advokasinya. Untuk waktu kegiatannya di awal September dan lokasinya di Fakultas Psikologi selama 3 hari, tapi mau saya bawa lagi di rapat kabinet bagaimana kesepakatannya teman-teman BEM yang lain,” ungkap Idul. 

Sebagai penutup, Idul berharap agar seluruh mahasiswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan ini.

“Semoga antusias mahasiswa untuk sama-sama terlibat,” tutupnya. (RNA) 

Posting Komentar