Buku Kema Maba 2017
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis Periode 2017-2018


Psikogenesis, Sabtu (13/01)-Buku Keluarga Mahasiswa (Kema) merupakan salah satu budaya di lingkup Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang masih berjalan saat ini. Namun, Mahasiswa Baru (Maba) angkatan 2017 dianggap kurang berinisiatif berkenalan dengan mahasiswa tingkat atas, sehingga pembagiannya dinilai sia-sia. 

Hal ini diungkapkan oleh Isnawati selaku Staf Kementrian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema FPsi UNM bahwa maba angkatan 2017 tidak memiliki inisiatif untuk berkenalan dengan mahasiswa angkatan atas, sehingga pembagiannya dinilai sia-sia. "Kebanyakan kayaknya buku kemanya cuma disimpan di tasnya," ujar mahasiswa yang akrab disapa Isna ini. 

Lebih jauh, Isna pun berharap agar maba angkatan 2017 mampu menggunakan Buku Kema untuk berkenalan dengan mahasiswa angkatan atas. Sebab, beberapa kali terlihat banyak mahasiswa angkatan atas yang hanya dilewati begitu saja oleh maba tanpa adanya inisiatif untuk memulai percakapan. "Contohnya di BEM banyak sekali kakak-kakaknya yang kayak duduk ji di kursi-kursi atau yang di depan BB, ini teman-teman 2017 cuma lewat ji tidak dia gunakan ki ini buku," tutup mahasiswa angkatan 2016 ini. 

Menurut salah satu maba angkatan 2017 berinisial MS, ia menjelaskan bahwa sejauh ini dirinya merasa senang dan sangat terbantu dengan adanya Buku Kema ini. “Senang sekali, karena bisa ki kenalan dengan kakak-kakaknya. Jadi, kalau ada butuh ta bisa ki na bantu,” tuturnya. 

MS pun mengakui bahwa kurangnya inisiatif sebagian maba untuk berkenalan dengan mahasiswa tingkat atas karena malas dan takut berkenalan dikarenakan sikap mahasiswa tingkat atas yang dilihat sinis oleh sebagian maba. “Mungkin karena malas ki, karena takut ki juga, katanya biasa kayak sinis kakaknya,” ujar MS. (015)

*Berita ini ditulis oleh peserta Magang LPM Psikogenesis periode 2017-2018

Posting Komentar