Musala Qalbum Salim FPsi UNM
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Rabu (30/09)-Musala Qalbum Salim Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah siap digunakan oleh masyarakat FPsi UNM, meskipun belum rampung secara keseluruhan. 

Musala Qalbum Salim FPsi UNM ini sendiri mulai dibangun pada awal Juni lalu, tepatnya Kamis (04/06) dengan peletakan batu pertama oleh Muh. Jufri selaku Dekan FPsi UNM periode 2019-2020. Musala tersebut kini telah rampung dan bisa digunakan oleh masyarakat FPsi UNM. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Muh. Daud selaku Dekan FPsi UNM bahwa musala sudah bisa digunakan sejak sepekan yang lalu yakni Selasa (22/09).

"Sudah mulai minggu kemarin digunakan dosen, pegawai dan mahasiswa," jelasnya ketika dihubungi melalui via WhatsApp.

Daud juga berujar bahwa meski sudah bisa digunakan, masih ada beberapa perlengkapan yang kurang dan perlu dipersiapkan.

"Sekalipun sebenarnya masih ada yang mau ditambahkan dinding/partisi dibagian atas tempat wudhu," ujarnya.

Menanggapi fasilitas musala yang sudah bisa digunakan ini, Muh. Nur Vicky Ahmad selaku presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM mengungkapkan bahwa perlu adanya penambahan beberapa perlengkapan seperti pendingin ruangan.

"Mungkin perlu ditambah karpet/sajadahnya lagi, tapi sepertinya sudah ada sih namun belum dipasang dan juga ada baiknya dipasangkan AC (baca: Air Conditioner) ataupun kipas angin supaya jamaah lebih nyaman beribadah di sana," ungkapnya. 

Tanggapan yang sama datang dari Ismawati selaku Ketua Umum (Ketum) Forum Studi Islam (FSI). Diungkapkan bahwa ruang shalat dan tempat wudhu perlu diberikan kain pembatas atau penutup antara tempat perempuan dan laki-laki. 

"Saat ini tempat wudhu akhwat (baca: perempuan) masih sangat terbuka, sehingga tak jarang yang akhwatnya lebih memilih untuk wudhu di gedung BB karena ketidaknyaman untuk berwudhu di tempat wudhu musala karena masih sangat terbuka," paparnya.

Meski demikian, lebih jauh Daud menuturkan bahwa perlengkapan yang belum ada tetap diusahakan dan menggunakan yang ada terlebih dahulu.

"Masa COVID (baca: Coronavirus Disease) kan sebenarnya tidak disarankan pakai karpet, pembatas/partisi lagi dibuat. Tapi jangan hal itu (baca: perlengkapan kurang) yang membuat kita tidak gunakan musala yang sudah bisa digunakan," tuturnya.

Lebih jauh, Daud berharap fasilitas musala yang telah diberikan oleh pihak fakultas dapat digunakan dengan baik. 

"Jangan lagi ada mahasiswa yang ngobrol saat waktu sholat. Seperti yang ngobrol di sekret (baca: Sekretariatan) LK (baca: Lembaga Kemahaiswaan) dan gazebo Marabunta," tandasnya. (UNCH)

Posting Komentar