Suasana aksi "Mahasiswa UNM Menuntut" di Pelataran Phinisi UNM, Rabu (26/09)
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Rabu (26/09)-Lembaga Kemahasiswaan (LK) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi "Mahasiswa UNM Menuntut" di Pelataran Phinisi UNM, Rabu (26/09) dengan membawa tiga tuntutan, yaitu pencabutan Surat Ketetapan (SK) pembayaran Kuliah Kerja Nyata (KKN), pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa di atas semester 8 dan fasilitas yang layak di beberapa fakultas.

Rinto, perwakilan Fakultas Ekonomi (FE) UNM dalam orasinya mengungkapkan bahwa UKT kampus UNM yang semakin mahal, membebankan mahasiswa dan orang tua sementara biaya yang dikeluarkan mahasiswa tidak sebanding dengan apa yang didapatkan termasuk dalam hal fasilitas. "Fasilitas yang kita dapatkan itu tidak sesuai dengan UKT yang kita bayar mahal-mahal," ungkap Rinto dalam orasinya.

Ia turut menyayangkan KKN berbayar sementara biaya KKN telah tercantum dalam komponen UKT. "KKN dikatakan termasuk ke dalam komponen UKT tapi kenapa sampe sekarang KKN kita masih berbayar," serunya.

Lebih jauh, ia turut menjelaskan bahwa mahasiswa semester 9 ke atas tidak seharusnya dibebankan biaya kuliah yang tidak memiliki perbedaan dengan mahasiswa semester 1. Menurutnya, mahasiswa di semester 9 ke atas kemungkinan tinggal memprogramkan skripsi. "Namun yang dia bayar sama saja dengan apa yang dibayar oleh kawan-kawan yang diprogramkan mata kuliah 8, 9, atau berapapun itu kawan-kawan, tidak ada bedanya," jelasnya.

Ia berharap bahwa mahasiswa tetap bersama-sama mengawal isu ini agar mahasiswa dimerdekakan dengan demokratisasi kampus sesuai dengan apa yang telah dijanjikan kepada mahasiswa. "Bahwa UKT itu sudah didalamnya ada unsur KKN, fasilitas dan sebagainya," tandasnya. (SI)

Posting Komentar