Suasana evakuasi oleh relawan di Masamba, Kabupaten Luwu.
Sumber: Dok. Tim Relawan FPsi
Psikogenesis, Selasa (21/7)-Inisiatif bantu korban bencana banjir bandang, Mahasiswa dan dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) bergabung menjadi relawan untuk turun langsung ke lokasi bencana banjir bandang di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara pada Jumat hingga Rabu (17-22/07). 

Salah satu relawan dari Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) Mahasiswa Pemerhati Bumi Nusantara (Marabunta)  Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM yaitu Nur Ihsan Al Qadri mengaku dirinya dan mahasiswa Fakultas Psikologi lainnya memutuskan untuk menjadi relawan setelah mengetahui bencana alam yang menimpa Kabupaten Luwu Utara.

“Dengan mendapat kabar kami langsung membentuk tim, dari Marabunta sendiri ada 3 orang yang ikut tim ke lokasi,” ungkapnya.

Mahasiswa angkatan 2016 ini menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk membantu proses evakuasi korban dan material akibat banjir, serta menyalurkan bantuan donasi berupa pakaian, makanan, mainan anak, hingga alat penerangan.

“Tim pertama dari Marubunta berangkat Jumat malam dan membawa perlengkapan evakuasi serta donasi dari masyarakat psikologi yang membuka open donasi, kalau untuk evakuasi pencarian korban itu gabung sama potensi SAR (baca: Search And Rescue).” ujarnya.

Selain Mahasiswa Fakultas Psikologi yang berdomisili di Makassar, Parepare, maupun Luwu Utara, beberapa tim dosen yang diutus Fakultas Psikologi juga turut bergabung ke lokasi bencana.

 “Iya ada tim dari Fakultas yang datang juga waktu hari Minggu, tapi tidak nginap di lokasi, hanya membawa donasi juga dari Makassar,” jelas Ihsan.

Ihsan pun menyebutkan bahwa agenda yang dilaksanakan tim relawan dimulai dengan melakukan assesment, evakuasi barang, serta membuat ruang bermain bagi anak-anak.

 “Tim melakukan assesment berdasarkan kebutuhan yang paling dibutuhkan para penyintas di posko pengungsian, membantu evakuasi barang milik korban, berkolaborasi dengan teman-teman psikologi Parepare yang berada di Luwu membentuk ruang bermain bersama anak-anak di posko pengungsian,” tanggapnya.

Lebih jauh, Ihsan berharap dengan adanya kegiatan relawan ini dapat mengangkat beban material dan psikologis yang dihadapi korban bencana banjir bandang.

“Harapannya itu semoga bisa sedikit membantu meringankan beban dan dampingan psikologis sendiri bagi para penyintas di posko sana,” tutupnya. (SATU)

Posting Komentar