Peresmian Musala FPsi UNM oleh Rektor UNM pada Jumat (11/12).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Jumat (11/12)-Musala Fakultas Psikologi (FPsi) Univerisitas Negeri Makassar (UNM) yang diberi nama Tazkiyatun Nafs akhirnya diresmikan langsung oleh Husain Syam selaku Rektor UNM pada Jumat (11/12).

M. Daud selaku Dekan FPsi UNM menjelaskan bahwa dalam peresmian tersebut, Rektor UNM menyampaikan bahwa musala bisa dijadikan sebagai tempat kajian agama terkait dengan psikologi, sehingga bisa menguatkan kualitas ilmu dan iman mahasiswa. 

"Imtaq (baca: Iman dan Taqwa) dan Iptek (baca: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) bisa bersinergi. Iptek kita kaji dalam bidang akademik dan Imtaq dikaji dengan kegiatan-kegiatan rutin termasuk kegiatan yang dibuat dari teman-teman dari FSI (baca: Forum Studi Islam)," jelasnya.

Selain harapan terhadap musala yang baru diresmikan, lebih jauh Daud menuturkan bahwa Rektor UNM juga berharap terhadap program studi FPsi yang baru saja meraih akreditasi A untuk tidak berhenti dan tetap mempertahankan yang sudah diraih. 

"Mudah-mudahan prestasi ini bisa memberi manfaat bagi mahasiswa dan para alumni, termasuk untuk kemajuan fakultas psikologi kedepan," tuturnya.

Sementara itu, terkait nama musalah yang sebelumnya adalah Qalbum Salim, Daud mengakui bahwa nama tersebut memang salah satu saran, namun yang disepakati adalah Tazkiyatun Nafs. Makna dari nama tersebut adalah sebagai tempat membersihkan jiwa.

"Kalau kita masuk disitu kita bersih dan kita merasa tenang," tandasnya.

Dekan FPsi ini juga mengungkapkan bahwa musala yang telah diresmikan belum sepenuhnya rampung karena masih ada fasilitas yang belum lengkap.

"Belum selesai. Sekarang 85% (baca: perampungan), sisa dinding diatas tempat wudhu dan partisi (baca: pembatas) jamaah," ungkapnya.

Daud pun berharap bahwa mahasiswa FPsi tidak lagi mengalami kesulitan dalam mencari tempat dalam melakukan kegiatan kajian islam, khususnya kegiatan rutin dari FSI. Meski begitu, Daud tidak memberikan batasan pada Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) maupun Lembaga Kemahasiswaan FPsi lainnya. 

"Kalau menggunakan itu tidak masalah. Bagaimana tempat itu bisa dimaksimalkan, digunakan, dan bermanfaat bagi banyak orang," harapnya. (UNCH)

Posting Komentar