Foto Besama pada Kegiatan Psikoedukasi di SMPN 03 Seunuddon oleh Mahasiswa PMM FPsi UNM.
Sumber: Dok. Pribadi 

Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Malikussaleh (Unimal) melakukan kontribusi sosial berupa Psikoedukasi di SMPN 03 Seunuddon, menyediakan tong sampah di Pantai Batayan, serta penancapan papan infografis di sekitar jalan Kecamatan Seunuddon pada (16/12) lalu.

Andi Megawati M. Mardhatillah atau yang akrab disapa Mega, menyatakan bahwa Psikoedukasi yang dilakukan berupa Psikoedukasi pro-lingkungan, di mana responden dalam hal ini siswa-siswi SMPN 03 Seunuddon diberikan materi terkait kesadaran menjaga lingkungan, pengelolaan sampah, serta manfaat mangrove. Selain materi, responden juga diajak turun langsung ke lapangan untuk membersihkan pantai, mengelola sampah, serta menanam mangrove. Responden juga diberikan motivasi belajar.

"Responden dalam Psikoedukasi ini adalah siswa-siswi SMPN 03 Seunuddon. Kegiatan dalam Psikoedukasi ini adalah pemberian materi pro-lingkugan. Materinya meliputi kesadaran menjaga lingkungan, pengelolaan sampah, serta manfaat mangrove. Responden juga kita ajak turun lapangan langsung, kita ajak mereka membersihkan pantai, mengelola sampah, serta menanam mangrove. Kita juga memberikan mereka motivasi belajar," ujarnya.

Syafrizal selaku dosen Modul Nusantara mengungkapkan, pemberian materi pro-lingkugan bertujuan agar anak-anak mengetahui cara merawat lingkungan, mengingat sumber daya alam Seunuddon yang sangat kaya, namun kurang dimanfaatkan. Selain itu anak-anak di lingkungan Seunuddon memiliki minat yang rendah untuk melanjutkan pendidikan, maka dari itu diperlukan juga terkait motivasi belajar.

"Tujuan diadakannya kontribusi sosial berupa Psikoedukasi, agar anak-anak di sini (baca: Seunuddon) lebih peduli dalam merawat lingkungan. Mengingat lingkungan disini itu sangat kaya namun sangat kurang pemberdayaannya. Anak-anak disini juga itu rendah minat belajarnya, sangat sedikit yang ingin melanjutkan ke jenjang SMA, itulah diperlukan motivasi untuk mereka," ungkapnya.

Salah satu responden dalam Psikoedukasi, Rijal menambahkan bahwa kegiatan Psikoedukasi ini sangat menyenangkan, di mana mereka membersihkan pantai bersama, menanam mangrove, dan memilah sampah bersama teman-teman dan mentor serta mendapatkan banyak hadiah.

"Kegiatan ini (baca: Psikoedukasi) sangat menyenangkan, saya sama teman-teman lainnya membersihkan pantai sama-sama, setelah itu tanam mangrove juga, pilah sampah juga. Kami juga dapat banyak hadiah dari kakak-kakak," ucapnya.

Mega mengungkapkan bahwa selain melakukan Psikoedukasi, pada kontribusi sosial ini, terdapat juga rangkaian kegiatan penambahan fasilitas tong sampah, serta penancapan papan infografis.

"Kita juga menambah tong sampah di sekitar pantai, karena memang kurang tong sampah di situ, padahal banyak pengunjung pantai. Alhasil mereka buang sampah sembarangan karena memang tidak ada fasilitas tong sampahnya. Kurang sekali juga mangrove di sekitar pantai, jadi selain kita menanam mangrove, kita juga tancapkan infografis terkait manfaat mangrove," ungkapnya.

Sebagai penutup Syafrizal berharap agar kegiatan ini memiliki tindakan lanjut, agar masyarakat benar-benar berdaya, tidak hanya tahu terkait pemilahan sampah, tapi juga tahu sampah tersebut mau diolah menjadi apa. Anak-anak juga jadi punya motivasi untuk sekolah minimal mencapai jenjang perkuliahan.

"Harapan saya agar kegiatan ini memiliki tindakan lanjut, agar kita dapat berdayakan masyarakat, hingga mereka tahu bahwa sampah itu bisa dikelola menjadi suatu yang berguna. Selain itu dalam kegiatan ini saya juga berharap agar anak-anak memiliki motivasi belajar dan sekolah, minimal sampai tingkat universitas," tutupnya. 

Posting Komentar