Agenda Pemilihan Umum Kema FPsi UNM
Sumber: Kema FPsi UNM

Psikogenesis, Sabtu (07/12)-Salah seorang mantan fungsionaris Mahasiswa Pemerhati Bumi Nusantara (Marabunta) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengkhawatirkan kurangnya antusias masyarakat Keluarga Mahasiswa (Kema) mengenai Pemilihan Umum (pemilu) Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang diadakan di akhir semester. 

Randy S. Salman, yang merupakan Ketua Umum Marabunta FPsi UNM Periode 2017/2018 menyampaikan aspirasinya terkait Pemilu yang akan dilaksanakan di minggu final, bahwa penyelenggaran di waktu tersebut akan membuat masyarakat Kema tidak banyak yang turut berpartisipasi. “Di minggu final siapa yang hadir? Bagus lah yang hadir itu yang ada finalnya di hari itu, terus bagaimana yang tidak ada finalnya? Apakah tertarik datang atau tidak? Nah, itu adalah tugas beratnya KPU mendatangkan masyarakat Kema,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mahasiswa angkatan 2015 ini menyarankan agar pemilu diundur ke awal semester depan. Sehingga, selain banyak masyarakat Kema yang hadir, kedua calon kandidat juga memiliki waktu untuk lebih mengenalkan dirinya pada masyarakat, khususnya mahasiswa baru (maba). 

“Dan 2019 ini kan ndak tau ki siapa ini dua orang dengan batas waktu minggu ini, kan baru tadi (baca: Kamis (05/12) kemarin) pengambilan nomor dan satu minggu ini dia sosialisasi terus jadi presma (baca: Presiden Mahasiswa) mi, jangan sampai orang memilih karena asal ada yang pilih ki, ikut-ikut konformitas dengan teman-temannya nah itu yang buat saya minta untuk diundurkan,” jelasnya.

Terkait dengan agenda pengambilan nomor oleh kedua calon presiden yang diadakan pada Kamis (05/12), Randy juga menggambarkan kondisi yang mungkin terjadi ketika pemilu nanti. 

“Yang hadir bisa dilihat cuma sekian orang, yah, hitung jari, 10 12 tadi orang sisanya ada ji di fakultas tapi nda tau kenapa nda tertarik ki untuk hadir malahan lebih ke lapangan volli atau kah di LK-nya (baca: Sekretariat Lembaga Kemahasiswaan) masing-masing atau kah di kelas atau nongkrong dimanapun itu tidak merapat ki di sulappa appa yang tempatnya, notabenenya adalah ini pengambilan nomor loh. Disitu kita bisa lihat apakah masyarakat psikologi tertarik atau acuh tak acuh ji, yang penting siapa saja yang mau jadi capres,” keluhnya.

Randy berharap agar KPU bisa memperluas sosialisasi agar banyak masyarakat Kema yang hadir pada pemaparan dan debat visi misi Calon Presiden BEM, Senin (09/12) nanti. 

“Perlu ki ini kerja keras untuk sosialisasi baik-baik supaya teman-teman supaya tau ki ya bisa kita tahu juga apakah sampai ji di telinganya masyarakat Kema bagaimana dengan mahasiswa baru apapun itu yang belum kenalki dengan kedua kandidat ini. Ya semoga nanti di debatnya juga KPU bisa bekerja keras dan hadirkan ki banyak orang terutama mahasiswa yang belum kenal ki dengan kedua calon ini,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Muh. Wahyu Setiawan selaku Ketua KPU mengungkapkan bahwa pemilu akan tetap berjalan selama tidak ada penyampaian Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) untuk menunda agenda meski dirasa kurang maksimal. “Kondisinya memang kita sekarang butuh cepat untuk pergantian presma karena kan mereka nanti ini akan mubes dan saya juga sudah bicara dengan teman-teman maperwa dan teman-teman maperwa juga tidak ada masalah. Sejauh teman-teman maperwa masih mengizinkan kita melaksanakam agenda sesuai yang diamanatkan di undang-undang kita tetap jalan,” ungkapnya.

Wahyu mengatakan bahwa valid tidaknya hasil pemilu akan dikonsultasikan kembali ke Maperwa. “Namun, kalau misalnya pada saat pemilihan memang juga dievaluasi bahwa sedikit masyarakat yang berpartisipasi itu akan dikonsultasikan lagi ke Maperwa apakah hasil yang didapat oleh anggota KPU tetap valid atau tidak," ujarnya.

Wahyu menambahkan bahwa antusias masyarakat Kema berpartisipasi dalam pemilu dapat dilihat pada pemaparan dan debat visi misi calon presiden nanti. “Yang akan jadi tolak ukurnya apakah nanti animonya masyarakat itu ada terhadap pemilu adalah debat kandidatnya nanti,” tutupnya. (ANS)

Posting Komentar