Sharing Session BEM Kema FPsi UNM yang berlangsung melalui Google Meet, Minggu (07/06).
Sumber: Dok. LPM Psikognesis
Psikogenesis, Minggu (07/06)- Sharing session yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan tema “Black Live Matters (BLM): Racism, How Can it Happening?” pada Minggu (07/06) melalui Google Meet, dinilai positif oleh para peserta. 

Morteza Muthahhari Al Isfhahani misalnya. Mahasiswa asal Universitas Paramadina Jakarta ini mengungkapkan bahwa sharing session yang lakukan cukup baik dan sesuai dengan tema yang dibawakan oleh pemateri. 

“Sejauh ini, menurut saya terkait sharing session tadi cukup baik dan sesuai dengan tema,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Za ini. 

Tanggapan lain juga datang dari Andi Fikran, mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Ia mengaku puas terhadap materi dan peserta yang aktif dalam sharing session.

“Cukup memuaskan, selain materi yang bagus, peserta juga ikut di dalam sharing session ini,” jelasnya ketika dihubungi melalui Whatsapp. 

Selain itu, Abd. Wahid, salah satu mahasiswa FPsi UNM turut menyampaikan antusiasmenya dalam sharing session tersebut. Wahid, sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa sharing session tersebut sangat mengedukasi dan menarik bagi paserta. 

“Kegiatan yang sangat mengedukasi dengan topik pembahasan terkini yaitu sosial yang menjadi keresahan masyarakat dengan rasisme di AS (baca: Amerika Serikat) dibahas dengan kejadian psikologi sosial,” ujarnya. 

Selain tanggapan, terdapat saran terkait sharing session yang dilaksanakan. Fikran misalnya, menyarankan agar promosi kegiatan dapat diperluas ke kampus-kampus lainnya sehingga lebih banyak yang dapat berpartisipasi. 

“Dikarenakan materinya bagus jadi sayang jikalau hanya kita-kita saja yang tau,” tuturnya. 

Wahid juga memberikan saran terkait waktu pelaksanaan kegiatan. Ia menyarankan waktu sore atau malam hari. Menurutnya, bila pelaksanaannya dilakukan di pagi hari, maka akan mengganggu aktivitas rutin yang dilakukan.

“Waktu pelaksanaan kegiatan ini sebaiknya sore atau malam hari karena kalau pagi pelaksanaannya kita biasa punya kegiatan rutin untuk membersihkan dulu atau lainnya,” sarannya. 

Saran lain juga disampaikan Za yang menyarankan agar host bisa lebih fokus dalam memperhatikan peserta. Lebih jauh, Za pun berharap agar kegiatan tersebut dapat menambah ilmu terkait rasisme bagi para peserta.

“Untuk saya pribadi itu berusaha untuk tidak rasis dan mengajak orang supaya tidak berperilaku rasis," harapnya. 

Harapan turut disampaikan Wahid. Mahasiswa asal Makassar ini berharap agar pemahaman terkait rasisme tidak lagi keliru dalam memberikan penilaian terhadap kejadian yang terjadi saat ini. 

“Intinya kita lebih bijak melihat dan memberikan penilaian terhadap suatu kejadian dan bisa mengambil pelajaran dengan kejadian tersebut agar kejadian seperti rasisme di AS tidak terjadi di negara kita yang kita kenal negara dengan keanekaragamannya,” ucapnya. (MEOW)

Posting Komentar