Baliho berisi tuntutan  gratiskan UKT yang dipasang di depan Menara Phinisi UNM
Sumber: Dok. BEM UNM 

Psikogenesis, Selasa (02/06)-Aksi lanjutan kembali digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan tuntutan gratiskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan memasang baliho dan menyebarkan video tuntutan, setelah aksi online yang dilakukan pada Jumat (08/05) dan aksi bisu yang dilakukan oleh BEM UNM pada Senin (18/05) belum menuai respon dari pihak pimpinan UNM.

Risal Apandi selaku Menteri Sosial dan Politik (Mensospol) BEM UNM menuturkan bahwa aksi yang digelar pada Senin (01/06) merupakan bentuk yang digelar oleh seluruh BEM di UNM. Aksi pemasanagan baliho tersebut merupakan sebagian kecil dari aksi yang akan dilakukan.

"Memberi penanda kecil bagi pimpinan (baca: Rektor UNM) dari sekian banyak penanda yang akan kawan-kawan (baca: BEM se-UNM) lakukan agar pimpinan bisa mendengar tuntutan mahasiswa," tuturnya.

Ical, sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa aksi yang digelar selama ini belum mendapatkan respon apapun dari pihak pimpinan UNM sehingga masih akan ada lagi aksi lain yang digelar oleh BEM se-UNM.

"Selaluki (baca:BEM se-UNM) mengusahakan yang terbaik, apapun itu modelnya selama belum ditanggapi sama pimpinan," ungkapnya ketika dihubungi melalui WhatsApp.

Mensospol menjelaskan aksi langsung dilakukan dengan memasang baliho berisikan isi tuntutan BEM di area Menara Pinisi UNM kemudian dirangkaikan dengan postingan video terkait aksi yang digelar.

"Kita pasang di pagar depan phinisi (baca: menara pinisi) dan trotoar jalan"

Ical menambahkan komitmen dan usaha yang dilakuakan oleh BEM harus dimasifkan baik itu aksi yang dilakukan secara langsung maupun online.

"Pimpinan harus mendengar jeritan rakyat, rakyat yang mempercayakan anak-anak mereka di UNM," tegasnya. (UNCH)

Posting Komentar