Suasana negosiasi LK UNM dan Rektor UNM untuk melakukan agenda dialog, Senin (22/06)
Sumber: Dok. BEM UNM
Psikogenesis Senin (22/06)–Lembaga Kemahasiswaan (LK) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan dialog terbuka dengan pimpinan universitas di Ballroom Teater Pinisi UNM pada Senin (21/06) pagi tadi. Dialog ini dilakukan untuk menyambung pembahasan terkait tuntutan mahasiswa mengenai penggratisan Uang Kuliah Tunggal (UKT). 

Dialog tersebut dihadiri oleh pengurus Lembaga Kemahasiswaan (LK) se-UNM, Wakil Rektor I (WR I), WR II, WR III, Dekan, dan Wakil Dekan (WD) dari berbagai fakultas. 

Risal Apandi selaku Menteri Sosial dan Politik (Mensospol) BEM UNM Periode 2019-2020 memaparkan bahwa dialog terbuka yang dilakukan belum menuai hasil yang diharapkan. Hal ini diakibatkan oleh ketidakhadiran Rektor sebagai pemimpin tertinggi UNM. Dialog yang dilakukan juga terkesan hanya sekedar mengulur-ngulur waktu hingga UKT semester gasal tetap harus dibayarkan. 

“Karena kami yakin, bahwa berdialog dengan Wakil Rektor hanya sekadar (baca: mengulur-ulur waktu) dan pimpinan-pimpinan fakultas yang lain hanya akan menghasilkan diskusi yang kusir tanpa membuahkan hasil apa-apa,” paparnya. 

Mensospol yang akrab disapa Ical ini juga menjelaskan bahwa hasil yang diharapkan oleh dialog hari ini ialah tuntutan terkait biaya kuliah dengan adanya penggratisan UKT bagi mahasiswa secara general tanpa pandang bulu. Pada dasarnya, besaran UKT ini ditentukan atas asas kebutuhan atau jenis pembiayaan mahasiswa selama kuliah, serta bergantung pada kemampuan orangtua/wali yang membiayai mahasiswa tersebut. 

“Padahal, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasanya sesuai intruksi kemenkeu (baca: Kementerian Keuangan) dikondisi pandemi, kampus dapat melakukan refusi anggaran sesuai kebutuhan. Kenapa coba refusi anggaran tersebut tidak dianggarkan terhadap kebutuhan mahasiswa, yang notabenenya ada pos-pos (baca: alokasi UKT) anggaran semester sekarang yang tidak berjalan, pun ada yang berjalan namun tidak secara maksimal,” jelasnya.

Tak hanya itu, Ical memberikan pernyataan bahwa penguatan yang dilakukan oleh BEM UNM tidak hanya sekedar hasil riset terhadap pendapatan mahasiswa yang menurun secara drastis dan signifikan. Hal lain yang juga dipaparkan ialah model pembelajaran di tahun ajaran 2020-2021 akan dilakukan secara daring. Ical memastikan bahwa dengan jelas model penganggaran semester gasal yang akan datang, lebih minim dibandingkan kondisi-kondisi normal.

“Maka dari itu UNM harus mengambil kebijakan atas asas tersebut (baca: asas kebutuhan). Kondisi sekarang yang menjadi alibi pimpinan untuk hal tersebut adalah karena tidak adanya PTN (baca: Perguruan Tinggi Negeri) yang melakukan tindakan tersebut (baca: penggratisan UKT),” ungkapnya. 

Sebagai penutup, Ical mengungkapkan bahwa LK UNM akan terus berusaha agar tuntutan yang disampaikan bisa tercapai. 

“Jadi, kami tidak akan berhenti sampai dsini, kami LK se-UNM tidak akan berhenti sampai ada kejelasan bahwa tuntutan kami akan ditanggapi positif oleh pucuk pimpinan universitas (baca: Rektor),” tutupnya. (ZY)

Posting Komentar