Tampilan Laman web KKN UNM.
Sumber: Laman web KKN UNM

Psikogenesis, Selasa (04/08)-Pelaksanaan Kuliah Kerja Alternatif (KKA) di Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang diprogramkan pada semester ganjil dinilai memperlambat masa studi mahasiswa angkatan 2017. Hal tersebut dikarenakan pembatasan jumlah Sistem Kredit Semester (SKS) yang boleh diambil oleh peserta KKA.

Mahasiswa FPsi UNM angkatan 2017, QA menjelaskan bahwa pembatasan SKS dengan maksimal 6 SKS diluar KKA sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Program Studi (Kaprodi) di grup Telegram Psikologi UNM, dinilai hanya akan memperlambat masa studi mahasiswa.

"Seharusnya pelaksanaan KKA dilaksanakan saat libur semester sehingga tidak mengganggu studi semester ganjil ini," jelasnya.

Pelaksanaan KKA tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang diagendakan pada saat libur semester. Tahun ini KKA justru diagendakan pada semester tujuh. Meski pelaksanaannya bersamaan dengan perkuliahan lain, SKS untuk mahasiswa yang memprogramkan KKN, termasuk KKA dibatasi maksimal 6 SKS. Kebijakan tersebut tentu kembali menuai pertentangan bagi mahasiswa 2017.

Lebih lanjut, QA menuturkan bahwa kondisi pandemi yang sekarang terjadi memang tidak bisa disangkal. Namun, perkuliahan yang sampai saat ini masih dilaksanakan secara daring, menurutnya tidak akan berdampak pada pelaksanaan KKA. 

"Kasihan sih, kalau dibatasi hanya 6 SKS di semester ganjil karena KKA, jadi memperlambat kita capai 144 SKS/untuk selesai," tuturnya.

Seiringan dengan QA, NN yang juga merupakan mahasiswi yang akan memprogramkan KKA merasa dibatasi untuk mengambil mata kuliah pilihan, padahal masih bisa memprogramkan mata kuliah lebih dari SKS yang ditentukan.

"Karena harus menunggu semester selanjutnya untuk ambil lagi matkul (baca: mata kuliah) pilihan agar sampai 144 SKS. Apalagi mahasiswa mandiri pastinya akan terbebani secara finansial," sesalnya.

Lebih jauh, NN berharap KKA dapat berjalan lancar seperti seharusnya dan meminta agar jumlah SKS dapat dipertimbangkan kembali.

"SKS untuk mahasiswa yang mengambil KKA atau KKN dapat ditambahkan dan ditinjau kembali sehingga tidak memperhambat masa studi," harapnya. 

Sementara itu, QA berharap agar pihak Fakultas bisa mempertimbangakan masa studi mahasiswa dan memperjelas informasi pelaksanaan KKA. Ia pun meminta penambahan jumlah SKS yang dapat diprogram jika KKA akan tetap diadakan di semester ini.

"Kalaupun tidak bisa, besar harapan saya pribadi dan teman-teman (baca: mahasiswa 2017) yang lain untuk pelaksanaan KKA diundur dan diadakan di semester genap nantinya," tandasnya. (UNCH)

Posting Komentar