Laman registrasi SIA UNM
Sumber: Laman SIA UNM

Psikogenesis, Senin (03/08)-Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) keluhkan kurangnya informasi dari pihak fakultas terkait Registrasi mata kuliah pada Sistem Informasi Akademik (SIA). 

Registrasi mata kuliah atau biasa disebut dengan belanja mata kuliah ini menuai tanggapan dari mahasiswa. Salah satunya VD, mahasiswa angkatan 2018 yang mengaku kecewa dengan fakultas karena tidak memberikan informasi terkait perubahan kelas yang ada di angkatan 2018.

"Seharusnya jika akan dilebur seperti itu (baca: kelas) harusnya terlebih dahulu diberitahukan dan diinfokan kepada mahasiswa," akunya.

VD juga menjelaskan bahwa kelas yang mulanya diambil adalah kelas G. Namun, mahasiswi angkatan 2018 ini baru mengetahui bahwa kelas tersebut telah berubah menjadi kelas Parepare.

"Setelah saya cek (baca: jadwal) ternyata memang ada kelas G tapi pas saya cek ruang kuliahnya dimana, saya kaget karena ternyata kelasnya ada di Parepare," jelasnya.

Alhasil VD kembali merombak kelas yang telah dipilihnya. Tapi keadaan tidak lagi mendukung, akun SIA miliknya tidak bisa login. Hal itu pun membuatnya merombak kelas yang sudah disusun sebelumnya sebagian besar kelas telah penuh.

"Sehingga beberapa matakuliah saya berantakan dan bertabrakan," pungkasnya.

Tanggapan lain berasal dari CA yang merupakan salah satu mahasiswi angkatan 2019 yang mempermasalahkan sistem SIA karena keterlambatan dalam memunculkan daftar mata kuliah.

"Setelah sudah dinyatakan lunas atau sudah membayar UKT (baca: Uang Kuliah Tunggal) matkulnya (baca: Mata Kuliah) belum muncul biar satu dan itu waktunya lumayan lama, giliran muncul, tidak keseluruhan," ungkapnya.

Lebih lanjut CA menuturkan bahwa dirinya sangat khawatir dan hingga menangis karena dirinya dan teman seangkatanya sempat tidak mendapatkan kelas sampai kehabisan kelas karena kuota perkelas yang disediakan kampus dianggap berkurang.

"Sempat teman-teman yang lain tidak dapat kelas, tapi setelah melapor kepihak atas (baca: Fakultas) koutanya di tambah 5 kouta setiap kelasnya," tuturnya.

Senada dengan CA, AP mahasiswi angakatan 2017 juga mengeluhkan kuota kelas yang terbatas untuk kelas yang banyak diminati oleh mahasiswa 2017.

"Kelasnya cepat full padahal banyak yang minati di mata kuliah itu," keluhnya. 

Meski demikian, VD, CA, maupun AP sampai saat ini telah mendapatkan kelas untuk mata kuliah yang diprogramkan. 

"Tapi alhamdulillah setelah war (baca: bergelut) saya sudah dapat mata kuliah saya," ungkap VD saat dihubungi lewat via WhatsApp.

VD berharap agar kejadian ini tidak terjadi lagi dengan cara fakultas memberikan informasi terlebih dahulu jika terdapat kebijakan baru terkait sistem perkuliahan karena akan berdampak pada mahasiswa.

"Akibatnya banyak yang tidak dapat kuota kelas dan bahkan ada yang karena tidak tau malah pilih kelas Parepare," harapnya.

Senada dengan VD, CA juga berharap agar fakultas lebih cepat dalam mengeluarkan informasi agar tidak membuat mahasiswa bingung.

"Lebih cepatki kasih keluar matkul kalau bisa dan sebisa mungkin matkulnya di keluarkan bersamaan dengan jadwal begitu," asa CA. (UNCH)

Posting Komentar