Laman Registrasi SIA UNM 
Sumber: Laman SIA UNM

Psikogenesis, Minggu (09/08)-Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar saat ini tengah melakukan pengurusan Kartu Rencana Studi (KRS) secara online untuk semester ganjil tahun ajaran 2020/2021, hal tersebut menimbulkan pro dan kontra dikalangan mahasiswa.

Salah satu mahasiswa FPsi UNM angkatan 2019 berinisial IA, salah satu mahasiswa Pendamping Akademik (PA) Widyastuti mengatakan KRS online lebih efektif, meringankan, dan tidak perlu ke kampus untuk antri di luar ruangan PA.

“Untuk pergi ke kampus bagi saya menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan bensin di jalan. Apalagi untuk antri di luar ruangan PA yang sempit dan panas, itu sangat tidak nyaman,” jelasnya. 

Mahasiswa angkatan 2019 tersebut juga menambahkan bahwa dosen PA memberikan arahan yang sangat baik dan jelas. 

“PA saya selalu menanggapi hal terkait pengurusan KRS,” tambahnya. 

Selain itu, salah satu mahasiswa FPsi UNM angkatan 2018 berinisial PI yang merupakan mahasiswa PA Ahmad Razak berpendapat bahwa pengurusan KRS online tidak terlalu sulit. Tapi ditinjau dari segi efektivitas, KRS bertatap muka masih jauh lebih efektif.

“Awalnya mikir pasti bakalan ribet mengurus online, karena mengurus langsung saja kadang kita agak kesulitan, apalagi juga dosen PA yang bersangkutan sulit dihubungi. Namun, setelah saya mengurus beberapa hari yang lalu lewat online ternyata tidak seribet yang kubayangkan,” ungkapnya.

Sementara itu, tanggapan lain disana salah satu mahasiswa FPsi UNM angkatan 2017 berinisial AA yang merupakan mahasiswa PA dari Haerani Nur. Ia berpendapat bahwa lebih efektif pengurusan KRS secara bertatap muka karena memungkinkan mahasiswa untuk bertanya langsung ketika ada yang kurang dipahami.

“Menurutku tidak ngeh (baca: mengerti) ka sama KRS online kayak ribet, lebih suka ka offline," imbuhnya.

Lebih lanjut AA menuturkan bahwa KRS secara langsung meberikan ruang lebih bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan PAnya.

"Kalau online pasti ada malas muncul atau malu ki bertanya atau kalau di PC (baca: personal chat) takutnya mengganggu dan di read ja ki,” tuturnya.

Mahasiswa angkatan 2017 tersebut juga menambahkan bahwa pelayanan dosen PA sudah bagus, hanya saja kurang ditanggapi dan dijawab lewat grup dan malu untuk bertanya karena satu grup dengan kakak tingkat.

“Sebenarnya bagus ji cuman menurutku masih kurang, karena bertanya ka diread ja tapi dijawabku lewat grup yang tidak mau ka memang muncul apalagi satu grupku banyak kakak, dikasih ji arahan cuman tidak fokus karena banyak pasti yang mau dilayani,” tambahnya. (MI)

Posting Komentar