Pamflet kegiatan raker FSI FPsi UNM
Sumber: Dok. FSI FPsi UNM  

Psikogenesis, Jumat (03/04)-Surat edaran Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) tentang Study From Home (SFH) dan Work From Home (WFH) yang diperpanjang hingga Jumat (17/04) mendatang menyebabkan Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) Forum Studi Islam (FSI) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan mengadakan Rapat Kerja (raker) secara Dalam Jaringan (daring) pada Sabtu (04/04).

Menjadi satu-satunya BKM yang belum melaksanakan raker, Ismawati selaku Ketua Umum (Ketum) FSI FPsi UNM mengungkapkan sedang dalam proses perampungan mekanisme pelaksanaan raker secara daring agar nantinya dapat dijelaskan dengan mudah kepada peserta forum. 

“Untuk mekanismenya sendiri nanti kami buatkan WAG (baca: Whatsapp Group) lalu membagikannya ke grup Kema (baca: Keluarga Mahasiswa) dan angkatan, nanti diarahkan dari grup raker ke aplikasi zoom dengan mengirimkan id dan password,” ungkapnya.

Mahasiswa angkatan 2016 ini juga mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan tak jauh beda dengan forum raker pada umumnya. Hanya saja, Isma mengaku memberi perhatian lebih pada kondisi jaringan agar tetap stabil, mengingat forum yang dilakukan secara daring. 

“Terkait dengan persiapan, semua hal-hal di forum raker pada umumnya akan tetap ada karena semua berjalan sesuai dengan aturan persidangan, tatib (baca: tata tertib) yang beda mungkin presensinya melalui online dengan konfirmasi kehadiran,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Sabriasrifah selaku Ketum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Kema FPsi UNM mengaku raker yang pertama kali diadakan secara daring ini membuat Maperwa kesulitan dalam melakukan pengawasan langsung. Meski demikian, pertimbangan dan konsekuensi persoalan raker telah Maperwa sampaikan. 

"Teman-teman FSI kemudian berusaha untuk mentaktisinya dan menjalankan mekanisme forum raker sebagaimana mestinya dengan perbedaan medianya pelaksanaannya (baca: online),” tutur mahasiswi yang kerap disapa Ifah.

Selain itu, ia menambahkan bahwa dalam pelaksanaan raker ini yang terpenting adalah kelengkapan forum serta tatib forum yang harus dijalankan dengan baik. 

“Ini forum yang pertama kali menggunakan media secara daring pasti ada konsekuensi ketika pelaksanaannya, seperti kehadiran peserta peninjau dan pengontrolan lainnya,” tambahnya.

Selanjutnya, Ifah berharap agar raker yang dilakukan secara daring ini bisa berjalan sebagaimana mestinya, serta dapat mengajak masyarakat Kema untuk bergabung dalam raker FSI.

“Saya berharap semua pengurus lembaga beserta masyarakat Kema bisa bekerja sama dengan baik pada kondisi yang sekarang ini,” tutupnya. (ACIL)

Posting Komentar