Cerpen Oleh: Andi Azizah Ramadani

 Setiap tahun, di hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Tionghoa aku dan masyarakat Tionghoa melakukan sebuah perayaan besar. Festival lentera. Bukan, aku bukan turunan Tionghoa hanya saja aku lahir bersamaan pada saat semua masyarakat Tionghoa menerbangkan lentera-lentara berwarna-warni itu ke langit malam. Setiap ulangtahun, aku berharap mendapat hadiah sebuah tiket perjalanan ke Taiwan dan menyaksikan festival lentera secara langsung.
Malam itu, saat berusia 8 tahun, Tuhan mengabulkan harapanku melalui ayah. Aku mendapat sebuah hadiah travel bag lengkap dengan tiket perjalanan menuju Taiwan. Lengkungan bahagia dibibirku pun terus bertambah hingga ayah mendapat telepon dari sepupunya, Lyndon Baines Johnson yang kala itu menjabat sebagai presiden Amerika Serikat
menggantikan John F. Kennedy presiden Amerika ke-35 yang tewas terbunuh.  Telepon paman LBJ membuatku batal menyaksikan festival lentera di Taiwan. Bukannya ke Taiwan, aku dan ayah malah mengudara ke Amerika Serikat. “Setidaknya ayah mengabulkan harapanmu nak. Kau mendapat tiket perjalanan ke Taiwan” katanya sambil mengacak-acak rambutku dan tersenyum. “ Tapi ayah lupa harapanku itu sepaket dengan menyaksikan festival lentera secara langsung” sahutku dengan wajah tertekuk.
***
Setibanya di Amerika Serikat, aku terjebak dalam sebuah proyek besar. Proyek besar milik pemerintah Amerika Serikat. Proyek ini melibatkan 140 anak seusiaku untuk melakukan sebuah perjalanan teleportasi yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat untuk sebuah misi besar yang digagas oleh paman LBJ.
 Aku dan 140 orang anak lainnya secara diam-diam terdaftar dan menjadi generasi pertama dari Chrononauts untuk melayani negara dalam proyek. Berdasarkan penjelasan paman LBJ, Chrononauts istilah yang digunakan untuk menyebutkan penjelajah waktu dengan misi rahasia dengan identitas yang berbeda. Aku tertawa saat mengulang menyebutkan chrononauts, yang muncul di pikiran ku adalah makanan dari jagung yang di sajikan dengan saus kacang. Percaya atau tidak, saat berumur 8 tahun, kau dengan mudah akan menertawakan hal-hal kecil, bahkan hal-hal serius sekalipun bisa terlihat lucu dalam pandangan anak seusiaku.
Paman LBJ mengatakan bahwa kami para Chrononauts akan terlibat dalam proyek bernama proyek Pegasus, paman menjelaskan bahwa proyek Pegasus adalah proyek rahasia yang berhubungan dengan program pertahanan, penelitian dan pengembangan di bawah Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), di mana departemen pertahanan ini secara teknis akan melakukan perjalanan waktu dengan teleportasi.
Pikiran ku melayang-layang saat paman menyebutkan proyek Pegasus dan istilah-istilah asing yang baru pertama kali ku dengar. Aku membayangkan paman memberikanku seekor kuda Pegasus dan kubayangkan diriku menunggangi seekor kuda Pegasus putih yang ku beri nama Paggie. Yah, aku dan Paggie akan menjadi tim yang baik. Ini menyenangkan, pikirku.
Tiba-tiba paman LBJ membuyarkan khayalanku dengan penjelasan panjangnya mengenai proyek Pegasus. “Proyek Pegasus ini diluncurkan pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan penginderaan jauh dalam perjalanan waktu. Tujuannya, untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang peristiwa pada masa lampau dan masa mendatang, kemudian peristiwa tersebut akan kalian, para Chrononauts, laporkan kepadaku, termasuk komunitas intelijen dan militer. Sifatnya hanya penginderaan semata, jadi kalian para Chrononauts, tenang saja, proyek ini tidak akan bisa mengubah sejarah yang telah dan akan terjadi. Dan yang harus kalian lakukan adalah masuk ke mesin itu” tuturnya.
Ternyata paman tidak akan memberikan ku seekor Pegasus dan aku tidak akan berkerjasama tim dengan Paggie, apalagi menungganginya. Proyek Pegasus hanyalah istilah yang digunakan paman LBJ.  
Kemudian aku berjalan mendekati mesin yang ditunjuk paman LBJ tadi . Mesin itu terdiri dari dua tiang berbentuk elips dan berwarna abu-abu, tingginya kira-kira 8 kaki, dengan jarak 10 kaki antara tiang yang satu dengan yang lain. Di antara tiang tersebut ada radiant energy yang disebut tesla oleh paman LBJ. Paman LBJ menjelaskan bahwa radiant energy yang disebut tesla ini tersebar di penjuru alam semesta dan bersifat membelokkan ruang dan waktu.
Aku dan para Chrononauts lain hanya perlu berjalan satu persatu melewati radiant energy yang akan membawa kami ke sebuah portal dan setelah portal menutup, kami akan menemukan diri kami telah menjadi dewasa, kami sampai di masa mendatang. Mudah saja, ini seperti gelembung sabun yang biasa ku tiup, aku masuk ketika meniupnya dan ketika gelembung  menutup, aku berpindah ke tempat lain di muka  bumi.
Awalnya ku pikir ini proyek yang mudah, hingga suatu waktu, untuk pertama kalinya, aku melakukan perjalanan waktu dengan berteleportasi. Aku sampai pada tahun 2004 di Amerika Serikat. Aku menemui presiden yang menjabat di masa itu, George Walker Bush. Aku menceritakan kepada presiden Bush bahwa aku sedang melakukan perjalanan waktu dalam misi yang ditugaskan oleh presiden Amerika Serikat ke-36, yang disebut proyek Pegasus. Aku juga menjelaskan kepadanya bahwa pemerintah Amerika Serikat telah membuat teknologi teleportasi, teknologi murah dan ramah lingkungan yang dapat digunakan pada abad 21 dan jika dipublikasikan akan merevolusi transportasi di seluruh planet.
Selain fisik, berteleportasi juga merubah caraku berpikir ternyata. Ini hebat dan sedikit aneh,  menjadi dewasa dalam kedipan mata saja. Proyek yang brillian, pikirku.
“Bayangkan saja, jika sebuah teleportasi yang akan menggantikan seluruh transportasi di seluruh dunia, maka perjalanan jarak jauh akan menjadi lebih cepat, lebih mudah, lebih aman dan lebih murah. Selain itu, penggunaan teleportasi juga dapat mengubah lingkungan, mencegah milirian ton polusi yang disebabkan transportasi konvensional yang merusak atmosfer tiap waktu” tuturku pada presiden Amerika Serikat ke-43 itu.
Presiden Bush menarik nafas panjang, lalu berkata “Anda bisa bayangkan berapa banyak industri transportasi termasuk aerospace akan mengalami kebangkrutan. Bahan bakar bumi yang dikatakan menggarap keuntungan paling besar akan ikut mengalami kebangkrutan pula, maka dari mana kita memperoleh pengganti pemasukan-pemasukan negara jika anda mengumumkan sebuah omong kosong yang menurut anda nyata kepada publik? Semua itu belum termasuk ancaman pertahanan, jika teleportasi benar-benar ada dan digunakan, negara-negara musuh akan sangat mudah menyerang Amerika melalui teleportasi. Rudal dan senjata militer tidak akan ada artinya jika musuh sudah langsung memasuki wilayah kota melalui teleportasi, jelas sangat mengancam industri militer Amerika Serikat.” terdengar berat dan penuh pertimbangan. Aku mengangguk dan mencoba memahami setiap kecemasan yang ia sampaikan.
Dan tak lama setelah itu, aku berteleportasi lagi menemui presiden-presiden lain di berbagai masa. Menyebarkan dan mengumpulkan informasi dari setiap masa.
Tapi rasanya proyek Pegasus ini menyita waktu luangku. Aku melakukan lebih dari 40 kali perjalanan waktu dan semua presiden yang aku temui menganggap teleportasi hanya omong kosong.
Orang dewasa lain kadang mempengaruhi anak kecil dengan sebuah permen, paman, hanya dengan penjelasan dan ceritanya, berhasil mempengaruhiku untuk menjalankan misinya. Aku orang merasa sangat idiot, dengan mudahnya paman merekrutku untuk kepentingan Negara adikuasa dan aku tidak mendapatkan keuntungan sedikitpun, bahkan sebuah permen sekalipun.  
Tidak adil rasanya menjadi pekerja tanpa keuntungan sedikitpun. Ku pikir paman harus membayarku setuju ataupun tidak ia harus melakukannya. Ku putuskan untuk tidak lagi bergabung dalam proyek Pegasus. Sebelum berhenti dari proyek Pegasus ini, aku meminjam mesin teleportasi paman. Aku melakukan perjalanan waktu menuju Taiwan. Aku pikir, tidak ada salahnya jika  ku gunakan mesin ini sebagai imbalan sekaligus mengabulkan harapan ku sendiri dari pada harus menunggu ayah yang melakukannya. Lalu aku kembali ke masa dimana aku mendapatkan travel bag dan tiket perjalanan ke Taiwan. Yah tentu saja malam itu aku benar-benar ke Taiwan dan bukan ke Amerika Serikat, menyaksikan festival lentera bersama ayah dan aku biarkan waktu berlalu dengan sendirinya, tidak mengunjungi masa lampau ataupun mendatangi masa depan. Ku biarkan proyek Pegasus itu berteleportasi sendiri, kemanapun itu, aku tidak lagi perduli.