Muhammad Arif Irwanto bersama Mudabbir selaku Presma BEM UNM
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis
Psikogenesis, Rabu (20/09)-Salah satu mahasiswa pertukaran Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang (Unnes)-Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM), Muhammad Arif Irwanto terpaksa harus kembali ke Unnes akibat orasi yang dilakukannya terkait surat edaran Rektor nomor 3883/UN36/TU/2017 dalam aksi Orange Menggungat di Lapangan Futsal Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNM pada Kamis, (14/09). 

Keputusan ini merupakan kesepakatan pihak FPsi UNM dengan Jurusan FIP Unnes setelah melakukan perundingan dan menilai Muhammad Arif Irwanto telah merusak citra FPsi UNM karena melibatkan diri pada aksi tersebut. 

Arif sendiri kembali ke Unnes pada Selasa, (19/09) lalu. Sebelum kembali, ia telah menulis dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak kembali ikut campur dalam urusan Universitas dan meminta maaf atas tindakannya yang telah merusak citra FPsi UNM. "Surat pernyataan itu saya yang buat berdasarkan poin yang Prof. Jufri (baca: Dekan FPsi UNM) bilang," tuturnya. 

Abdul Aziz selaku dosen FIP Unnes yang menjemput Arif mengakui bahwa keputusan ini merupakan inisiasi pihak Unnes. "Ibaratkan kamu datang ke rumah saya, terus kamu koar koar tentang kejelekan saya dan membuat tidak nyaman," jelasnya. 

Mahasiswa yang akrab disapa Arif tersebut mengaku tidak dapat berkomentar banyak terhadap kebijakan birokrasi. “Saya tidak bisa berkomentar karena saya juga merasa gagal mengemban tugas disini, tapi karena itu memang keputusan saya harus terima,” ungkapnya.

Arif juga berpesan kepada empat temannya yang saat ini masih dalam masa pertukaran untuk tidak menjadi sebuah ekor yang selalu berada di belakang dan mengikuti yang di depan. “Pesan saya adalah jangan mau menjadi sebuah ekor, jangan sampai kamu hanya menonton tapi menjadi bagian dari itu. Selama kamu yakin itu benar gitu,” ujar Mahasiswa angkatan 2016 ini. (SA) 

Posting Komentar