Suasana kegiatan Real 2015 FPsi UNM yang dilaksanakan di aula MTM FPsi UNM
Sumber: Dok. Panitia Pubdok Real 2015

Psikogenesis, Kamis (07/09)- Meski sempat mendapat penolakan dari Asniar Khumas selaku Pembantu Dekan I (PD I) bidang Akademik, penggunaan jas almamater terhadap Mahasiswa Baru (Maba) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM akhirnya tetap diterapkan. Penolakan ini merupakan salah satu point dalam petisinya yang dilayangkan dosen yang akrab disapa Niar itu kepada Komisi Disiplin (Komdis) pada Senin (05/07) lalu. 

Menurut Asniar, kebijakan tersebut merupakan hal yang tidak ideal dalam pembentukan karakter Maba yang diharapkan lebih sadar dengan kecintaannya terhadap kampus UNM, tetapi hanya akan berimbas pada terganggunya proses belajar mengajar. “Kita belajar bersimbah peluh padahal orang butuh konsentrasi dan fokus. Kita tidak bisa belajar dengan baik dalam kondisi panas kemudian orang tidak boleh lepas almamater," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Muhammad Wija Hadi selaku Presiden Mahasiswa (Presma) BEM Kema FPsi UNM periode 2017-2018 menjelaskan bahwa kebijakan tersebut masih sangat berguna dan akan dibuat lebih mendalam pada pemaknaan dan esensinya. "Kalau memang merasa kesulitan berkonsentrasi dalam belajar, maka tidak masalah dilepas dengan seizin dosennya. Ketika berada diluar ruangan, harus kembali ke kesepakatan," jelasnya.

Lebih lanjut, Nadel selaku mahasiswi FPsi UNM angkatan 2016 menuturkan bahwa penggunaan jas almamater bisa saja bermanfaat jika hanya digunakan untuk waktu yang singkat, sekitar satu atau dua bulan saja. "Tapi janganmi kayak angkatan ku yang sampai dua semester begitu," ungkapnya.

Meskipun dianggap mengganggu proses belajar mengajar,  ada pula mahasiswi angkatan 2017 yang menyatakan sikap setujunya selama kebijakan tersebut tidak memberatkan. Habibah berpendapat bahwa dengan penggunaan jas almamater, rasa kekompakan dan solidaritas antar teman angkatan akan tercpita dengan sendirinya. "Dengan penggunaan jas almamater ini, kita juga bisa saling mengenal satu sama lain," ungkap mahasiswi berhijab itu.

Untuk jangka waktu lama pemakaian jas almamater bagi Maba 2017, hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Eksekutif BEM Kema FPsi UNM No. 2 tahun 2015 Bab VI Pasal 2, yakni jas almamater Maba baru bisa dilepaskan setelah terlaksananya seluruh pengaderan yang diselenggarakan oleh BEM Kema FPsi UNM. (TEN)

Posting Komentar